Penjual Peci

Setiap kali saya bertemu orang seperti berenang dilautan kearifan. Kearifan itu seolah menjadi satu pada diri sosok yang biasa dan tidak bernama. Pertemuan dengan orang lain buat saya berarti sama halnya mendidik diri sendiri, berempati bahkan juga terlibat dalam pergumulan batin yang melahirkan pencerahan.

Pencerahan itu juga saya dapatkan ketika saya bertemu dengan penjual peci yang beberapa hari menjelang lebaran yang lalu. Sosok raut mukanya berseri, dia bertutur bahwa sudah hampir 35 tahun dirinya berjualan peci. Saya bertanya padanya, “Bapak apa yang menarik dari menjual peci?”

Katanya menjual peci adalah pekerjaan yang mulia yang memiliki makna untuk selalu mawas diri. “adek tau apa artinya peci?” tanya si penjual peci. “Tidak pak.” Jawab saya. “Peci itu artinya pikiran suci, Maknanya agar kita menjaga kesucian pikiran kita dari belenggu dan kotoran-kotoran hawa nafsu.” Kata si penjual peci itu.

1 Response to "Penjual Peci"

Anonymous said...

wah mantaaabbb banged pemikirannya si tukang peci...
mudah-mudahan yang beli pecinya sepertinya yang diharapkan oleh penjualnya...

salam kenal mas agus

-erika-

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel