Nggak

Hana sekarang ini sudah mulai bisa berkata nggak. Semua ucapan ibunya dijawab nggak. Istri saya suka mengeluh, katanya Hana bikin gemes aja, masak semuanya dijawab nggak. Hana mandi, nggak. Hana makan, nggak. Hana bobok, nggak. Gimana nggak gemes, mas..

Begitulah jika ibu menjadi suka gemes terhadap anaknya, gara-gara semua ucapannya disanggahnya. Barangkali Hana memang sedang mengajarkan buat kami, bahwa hidup ini akan lebih dinamis dan menyenangkan dengan sebuah penyanggahan. Tak bisa saya bayangkan jika kita menjadi manusia yang selalu mengangguk dari apa yang diucapkan oleh guru, orang tua maupun politisi.

Kemapanan berpikir bukan hanya meracuni namun juga melemahkan semangat belajar. seorang murid hanya dicekoki oleh guru dengan berbagai teori dan rumus. Sekolah sudah lagi bukan sebagai tempat belajar namun tak ubahnya bimbel. Pembangun karakter manusia terkalahkan oleh nilai semata pada ujian nasional. Apa lagi yang menggairahkan jika sudah seperti ini? Bukan lagi berkata tidak pada narkoba, namun juga berkata tidak pada kemapanan berpikir yang keliru.

Dari kejauhan istri saya berteriak, jangan didukung anaknya bilang nggak ya...

0 Response to "Nggak"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel