Ketika Ujian Hadir

Liburan kemaren sebenarnya kami berencana hendak jalan-jalan, karena Hana sakit liburan kami sekeluarga menikmatinya di kamar tidur menjaga Hana yang terbaring sakit melemah.

“Hana pengen apa?” Tanya mamahnya.

Hana menggeleng kepalanya. Istri saya tersenyum menghiburnya. Saya terdiam menatap Hana yang terbiasa ceria nampak terbaring lemah.

Hidup berumah tangga bagaikan mengemudi bahtera di tengah samudera luas. Lautan kehidupan seperti tak bertepi, dan medan hamparan kehidupan sering tiba-tiba berubah. Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasanya dipandang sebagai pintu kebahagiaan.

Segala macam harapan kebahagiaan ditumpahkan pada lembaga keluarga. Akan tetapi setelah periode “impian indah” terlampaui orang harus menghadapi realita kehidupan. Sunnah kehidupan ternyata adalah “problem”. Kehidupan manusia, tak terkecuali dalam lingkup keluarga adalah problem, problem sepanjang masa. Tidak ada seorangpun yang hidupnya terbebas dari problem, tetapi ukuran keberhasilan hidup justeru terletak pada kemampuan seseorang mengatasi problem.

Sebaik-baik mukmin adalah orang yang selalu diuji tetapi lulus terus, khiyar al mu’min mufattanun tawwabun.(hadis). Problem itu sendiri juga merupakan ujian dari Alloh SWT, siapa diantara ,mereka yang berfikir positif, sehingga dari problem itu justeru lahir nilai kebaikan, liyabluwakum ayyukum ahsanu `amala (Q/67:2) liyabluwakum fi ma a ta kum (Q/6:165).

0 Response to "Ketika Ujian Hadir"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel