Pintu Langit Yang Terkunci

Ditengah motor melaju kencang. Singgah di masjid kampung untuk sholat maghrib buat saya merupakan kegembiraan tersendiri. Selesai sholat saya berbincang-bincang dengan pengurus masjidnya.

"Mas Agus, saya sudah hampir 30 tahun banting tulang dan bergelimang keringat mengurus masjid dan mengurus semua kaum dhuafa, tapi kenapa janji Alloh belum juga turun?" katanya.

"Bila pintu langit masih terkunci, bagaimana mungkin rahmat Alloh akan turun?" tanya saya padanya.

Kening wajahnya nampak mengerenyit. "bagaimana saya bisa membuka pintu langit itu mas, agar rahmat Alloh turun?"

"Ingatan bapak akan amal baik itulah kuncinya. Selama bapak masih mengingatnya semua yang bapak lakukan maka selama itu pula langit akan terkunci.Sebaiknya setiap perbuatan baik kita tidak perlu dingat-ingat agar pintu langit terbuka" Jawab saya, sampai saya pamit dan salam, sang pengurus masjid itu berpikir sambil memegang gagang sapu. entah apa yang dipikirkannya.


“Janganlah engkau beramal agar engkau disebut-sebut, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu”.(Basyr bin Al Harits)

2 Responses to "Pintu Langit Yang Terkunci"

Butik-Ceria said...

Mas Agus, postingan kali ini kembali nendang bgt buat saya :)
Intinya mungkin harus ikhlas .. tetapi terkadang ucapan ikhlas di mulut tidak diikuti ikhlas di hati, jadi masih sering disebut sebut ..

Wassalam

Inu Arya A
www.butik-ceria.com
Butik Sprei Online

Anonymous said...

Assalamu'alaikum...

Postingan mas Agus dah mengena ke hati saya :(
Ternyata mencoba untuk ikhlas dan sabar itu tidak semudah kita mengucapnya.

Wassalam

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel