Bershodaqoh! Disaat Kritis

'Mencekam' begitu kata-kata yang meluncur dari suara teman di hape. itulah yang dialami seorang teman sakit keras, suhu badannya meninggi, perutnya mengeras. Tanpa berpikir panjang teman itu mengatakan, 'Mas Agus, saya bershodaqoh untuk anak-anak Amalia, mohon doanya ya mas..' suaranya terdengar terbata-bata.

Setelah diperiksa kemungkinan besar harus dioperasi, tetapi menunggu hasil ronsen. Karuan aja saya panik mas, katanya. bagaimana mungkin tidak operasi, tubuh saya masih terasa sakit. Saya hanya bisa pasrah, hanya kepada Alloh SWT saya memohon pertolongan.

Malam itu lampu sudah menyala, operasi seolah sudah pasti dilakukan. saya tiada henti membaca takbir, tahmid, tahlil. Tak lama kemudian ada seorang dokter masuk, membawa hasil ronsen. Mencopot sarung tangan dan mengatakan pada saya.

"Bapak, menurut hasil pemeriksaan. Bapak tidak perlu dioperasi.'

'Subhanallah' saya hampir tidak percaya.' katanya. 'Sungguh menakjubkan. Saya menangis tersedu-sedu bahagia. Alangkah indahnya hidup ini menerima anugerah disaat harapan itu mulai sirna.' matanya nampak berkaca-kaca penuh keharuan.

'Saya yakin doa anak-anak Amalia didengarkan oleh Alloh SWT, terima kasih Ya Alloh atas karuniaMu.' Tak henti ucapan hamdalah senantiasa meluncur dibibirnya. Keharuan dan kebahagiaan teman itu juga turut saya rasakan.

Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, Bentengilah harta yang anda miliki dengan zakat dan tolaklah marabahaya dengan doa (HR Baihaqi).

0 Response to "Bershodaqoh! Disaat Kritis"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel