Cinta Dalam Semangkok Bubur Ayam

Kemaren sore istri saya membuat bubur ayam, tiga mangkok sudah disiapkan. Hana mengambil satu mangkok lagi. 'Mangkok ini untuk siapa hana?' tanya mamahnya. 'Untuk Bunga mah..'kata Hana. Bunga adalah teman Hana bermain. Kebiasaan untuk berbagi yang dilakukan Hana membuat kami bergembira. Mamahnya dengan semangat mengisi mangkok bubur ayam untuk Bunga. Dengan penuh kegembiraan Hana mengantarkannya sendiri bubur ayam yang akan diberikan untuk Bunga. Dari kejauhan terdengar suara mamahnya, 'Hana jangan lari..nanti jatuh. Hati-hati ya nak..!' 'Iya..mah' jawab Hana.

Apa yang dilakukan hana, mengingatkan saya pada satu hadis Nabi Muhamad SAW. 'Idza thabahta maraqatunfaaktsir maa-aha wata'ahad jiiranaka.' Jika engkau memasak makanan, perbanyaklah kuahnya dan bagikanlah sebagian untuk tetanggamu. Makna pesan hadis ini begitu dalam.

Pesan Nabi dalam hadis ini mengingatkan kepada kita agar menjaga perasaan tetangga kita untuk tidak terganggu oleh bau lezatnya makanan walau sekedar ikan asin atau bubur ayam yang kita masak. Anjurannya meski hanya semangkok bubur ayam panas yang kita bagikan untuk tetangga sebelah rumah kita akan menghadirkan bunga cinta dan memperkuat tali persaudaraan.

Tentunya keberadaan kita makin menentramkan hati orang-orang yang disekeliling kita. Keberadaan kita yang membuat kedamaian para tetangga kita. Tak lain apa yang kita lakukan cerminan dari pancaran keimanan kita.

0 Response to "Cinta Dalam Semangkok Bubur Ayam"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel