Rumahku Yang Indah

Senin malam ketika anak-anak Amalia selesai menghapal surat-surat pendek kami berdiskusi mengenai 'Rumahku Yang Indah.' Adi mengatakan rumahnya indah karena ada ayah, ibu dan adek yang sayang pada dirinya. Lusi menyebutkan rumah yang indah karena penghuninya murah senyum tapi tidak kalo sedang sakit gigi. Demikian hal juga Dani, sekalipun rumahnya juga buat menjadi warung teman-temannya suka bermain dirumahnya. Namun berbeda dengan Dede yang menyebutkan bahwa rumah indah jika dihiasi keramahan penghuninya. 'Coba Kak, kalo kita maen kerumah teman yang punya rumah ramah dan baik hati..rumah itu terlihat indah.'katanya.

Kemudian saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia, 'Kita Sebagai makhluk budaya mengenal tempat tinggal tetap atau rumah yang menjadi tempat istirahat dan tempat membangun keluarga. sebab itulah pintu pada tempat tinggal kita sebagai pelindung kehidupan privacy kita dan keluarga disamping untuk keamanan. Oleh karena itu tatakrama kehidupan masyarakat mengharuskan mengetuk pintu atau menekan bel atau memberi salam terlebih dahulu ketika akan memasuki rumah tinggal orang sebagai bentuk meminta izin agar kedatangannya tidak mengganggu kehidupan pribadi orang lain.'

'Lantas kita barus bagaimana Kak Agus?' tanya Ratna.

Saya katakan padanya bahwa ada tuntunan adab ketika memasuki rumah, baik rumah orang lain maupun rumah sendiri dan kemudian saya menerangkan beberapa hal tuntunan yang patut menjadi perhatian anak-anak Amalia antara lain.

1. Berdoa ketika memasuki rumah. Rasulullah memberi contoh doa sebagai berikut.

Bismillahi walijna, wa bismillahi kharajna, wa `ala rabbina tawakkalna

Artinya, 'Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah kami berserah diri.' (HR. Abu Daud)

2. Memberi salam kepada penghuni rumah pada saat memasukinya:

Assalamu `alaikum wa rahmatullahi wa baraka tuhu

artinya, Selamat, rahmat dan berkat Allah menyertai anda.

Rasulullah SAW pernah berkata kepada Anas r.a.: Hai anakku, apabila engkau masuk ke rumah keluargamu, ucapkan salam, agar engkau dan seisi rumah mendapat keberkahannya.

3. Apabila mengetuk pintu, ketuklah dengan perlahan sekedar ia tahu bahwa di luar ada tamu.

4. Kalau ketukan perlu berulang kali, maka lakukanlah dalam tempo yang agak jarang.

5. Saat permisi untuk masuk, ambillah posisi di samping pintu, jangan pas di depan pintu.

6. Setelah mengetok pintu dan ada suara dari dalam menanyakan siapa, maka jawablah dengan menyebut nama anda yang dikenalnya.

7. Kalau anda bertandang ke rumah teman, jagalah mata anda dari menoleh ke sana ke mari dan bukalah alas kaki (jika analisanya demikian), kemudian meletakkan pada tempatnya.

8. Duduklah pada tempat yang telah disediakan untuk tamu dan jangan menempati tempat khusus bagi tuan rumah. Rasulullah pernah bersabda:

'Tidak layak seorang tamu mengimami penguasa wilayah setempat dan tidak duduk di rumahnya di tempat kehormatannya, kecuali dengan izinnya'. (HR. Muslim)

9. Hormatilah orang yang lebih tua baik umur maupun kedudukkannya pada saat berjalan, masuk, keluar, saat pertemuan, pembicaraan, dengar pendapat, diskusi dan pada saat mengikuti arahan.

Malam semakin larut anak-anak Amalia terlibat dalam diskusi hangat mengenai rumahku yang indah dan akhirnya kami sepakat bahwa rumahku yang indah, rumah yang membuat nyaman dan bahagia para penghuninya.

Akhirul kalam izinkan saya berdoa buat teman2 semua yang membaca tulisan ini, Semoga Alloh SWT senantiasa dilimpahkan kebahagiaan selalu untuk anda dan keluarga..amin ya robbal alamin...selamat liburan dan berakhir pekan bersama keluarga tercinta

0 Response to "Rumahku Yang Indah"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel