Sepotong Roti

Pernah pada suatu malam saya bercerita kepada anak-anak Amalia bahwa ada seorang ahli ibadah masuk surga karena sepotong roti. Ahli ibadah ini telah menghabiskan hidupnya untuk ibadah selama 60 tahun, kemudian pada suatu hari ia keluar dari tempat ibadahnya dan ia bertemu dengan seorang wanita. Ia pun jatuh cinta kepada wanita tersebut dan, akhirnya, ia berbuat dosa.

Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia menyesal hingga ia pingsan. Tiba-tiba datang seorang pengemis, maka ia pun memberikan kepada pengemis sepotong roti miliknya. Kemudian ia meninggal dunia, maka ditimbanglah ibadah yang telah dilakukannya selama 60 tahun dengan perbuatan dosa itu, ternyata perbuatan dosa itu lebih berat daripada Ibadahnya selama 60 tahun. Dan pahala sepotong roti itu menjadi lebih berat daripada perbuatan dosanya, maka dosa-dosanya pun diampuni dan ahli ibadah itu masuk surga karena sepotong roti.

Beberapa malam kemudian ada salah satu anak Amalia yang memberikan sepotong roti yang harga 500 rupiah. 'Untuk siapa roti ini Reka?' tanya saya. 'Untuk Kak Agus, biar saya kalo mati masuk surga..'kata Reka. Saya tersenyum mendengar penuturannya. 'Wah, kebetulan nih saya lagi lapar, yuk kita makan berdua.' jawab saya.

Kami berdua makan roti sambil minum air putih yang segar. Sesegar wajahnya Reka yang penuh kegembiraan. Sepotong roti telah menguatkan keyakinannya bahwa perbuatan baik sekecil apapun yang berguna bagi orang lain mendatang kebahagiaan didalam hidupnya dan bisa membuatnya masuk surga.

---
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. [QS. Huud: 114]

0 Response to "Sepotong Roti"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel