Johan

Malam hari setelah mengajar mengaji saya dan istri bersama Hana mengendarai motor menuju rumah Johan. Sudah hampir beberapa hari saya belum sempat ke rumahnya. terakhir bertemu Johan mengantarkannya untuk berobat karena badannya panas. Di rumahnya kami bertemu dengan ibu dan kakak perempuannya yang sudah menikah. Istri saya menyerahkan oleh-oleh dan menanyakan kemana Johan.

'Johan sudah saya masukkan ke pesantren Kak..'kata sang ibu. 'Terus bagaimana lagi, jangankan untuk sekolah. Makanpun saya sudah tidak sanggup lagi memberikannya. Apa lagi sekarang saya hanya menggantungkan kepada menantu saya.'

Sejak ayahnya Johan meninggal, keluarganya terguncang. Kami sekeluarga membantu Johan. Bila bertemu Johan, saya selalu mengingatkan agar berbakti kepada Ibunya. Tahun ini Johan sudah masuk SMP. Anaknya bertubuh besar sepintas melebihi dari usianya sebab ayahnya juga bertubuh besar dan kekar.

Angin malam berhembus. Cahaya lampu pijar terlihat redup. Dalam keheningan malam. hati terasa kehilangan Johan, saya memanjatkan doa untuk Johan dan keluarganya.

'Ya Alloh, limpahkan semua rizki, kebahagiaan dan keberkahan untuk Johan, ibunya dan kakaknya. Mudahkan mereka dalam mengarungi hidup, cukupkanlah semua kebutuhannya Ya Alloh..Jadikanlah Johan sebagai hambaMu yang terbaik dalam jalanMu yang lurus, jalan yang Engkau Ridhoi. Ya Alloh' Amin...

0 Response to "Johan"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel