Salah Mengira

Ada seorang suami yang pergi mengantarkan istrinya untuk memeriksakan kandungan ke rumah sakit. Sang dokter menyuruh suaminya untuk menunggu saja diruang tunggu. Beberapa saat kemudian dokter meminta perawat untuk mengambilkan obeng dan tak lama kemudian kembali ke ruang pemeriksaan.

Dokter kembali meminta perawatnya untuk mengambilkan tang. Suami itu menjadi khawatir terhadap keadaannya. Istrinya periksa kandungan kok pak dokter sambil bawa tang dan obeng ya?' tanya suami dalam hati.

Ketika dokternya keluar lagi meminta palu maka sang suami bergegas mendekati dokter dan bertanya, 'Pak dokter sebenarnya apa yang terjadi dengan istri saya?' Dokternya dengan wajah gugup menjawab, 'maaf pak, saya belum tahu keadaan istri bapak, bahkan sampai saat ini saya belum berhasil membuka tas peralatan medis saya.'

begitulah kita, seringkali kita salah kira terhadap orang lain. Orang tua yang menolak keinginan anaknya bukan berarti orang tua tidak sayang kepada anaknya bahkan itulah sikap kasih sayang orang tua agar anaknya mengerti arti tanggungjawab.

sama seperti halnya seorang guru yang memanggil muridnya bukan berarti membenci sang murid melainkan kasih sayang seorang guru kepada muridnya. Bahkan Allah SWT yang menampakkan kasih sayangNya dengan berbagai cara seperti nikmat, rizki, musibah, teguran, pujian dan sakit, merupakan wujud kasih sayangNya. Namun seringkali kita salah mengira.

Bukankah sebaiknya kita selalu berpikir positif dalam menyikapi setiap masalah?

0 Response to "Salah Mengira"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel