Dilarang Mubazir

Pada suatu pesta pernikahan. Ramai dengan tamu undangan dan hadirin untuk turut berbahagia nampak sudah selesai. Pada petugas katering sibuk untuk membereskan peralatan tapi ada hal yang aneh mereka lihat sebab semua makanan terlihat utuh, bila ada yang dimakan hanya sedikit saja. Pemilik katering memanggil petugas katering. 'Kenapa banyak makanan yang utuh? apa makanannya tidak enak? bukankah ini mubazir?'

Ternyata belakangan diketahui bahwa hampir semua MC pada resepsi acara pernikahan selalu mengucapkan kata yang sama, 'Silahkan para hadirin dan tamu undangan untuk mencicipi hidangan yang telah tersedia.' Jadi kebanyakan tamu tidaklah makan namun hanya sekedar mencicipi semua makanan yang ada.

Barangkali inilah gambaran kemubaziran yang telah menjadi kebiasaan secara masif. Betapa banyak pesta pernikahan untuk biaya makanan yang dikeluarkan bisa mencapai puluhan juta rupiah menjadi mubazir karena makanan banyak yang terbuang. Bukankah Baginda Nabi Muhamad SAW mengajarkan kepada kita 'almubadzirina ikhwanasyaiton' artinya Kemubaziran itu temannya setan.

Disiapkannya hidangan makanan pada setiap acara pesta pernikahan atau pesta yang lainanya begitu sangat melimpah, merupakan ujian buat para tamu, seringkali kita tidak tahan ujian dengan mengambil begitu banyak makanan yang melampui batas kemampuan kita untuk menyantap sehingga yang terjadi kemubaziran terjadi secara massal dan hegemonik. Kita bisa bayangkan betapa sungguh indahnya hidup ini makanan yang terbuang dan mubazir itu juga bisa dinikmati oleh anak-anak yatim dan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Sepatutnya kita memerlukan pola baru agar kemubaziran tidak terjadi pada sebuah pesta pernikahan.

Pesta pernikahan menjadi begitu indah, agung dan penuh berkah karena makanan yang dinikmati oleh hadirin dan tamu undangan tanpa ada yang terbuang sia-sia. Kemubaziran patut kita hindarkan dengan mengingatkan hadirin seperti rambu lalu lintas tanda dilarang parkir. kita juga perlu membuat rambu dilarang mubazir tepat disamping tulisan 'Selamat Menikmati.'

0 Response to "Dilarang Mubazir"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel