Global Warming dan Peran Bank Syariah

Isu Global Warming dewasa ini adalah isu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup yang berakibat pada pemanasan global sendiri timbul karena adanya efek rumah kaca karena panas matahari terperangkap di atmosfir bumi oleh beberapa gas penangkap panas. Salahsatunya yaitu karbondioksida yang dihasilkan oleh bahan bakar kendaraan bermotor berbahan bakar fosil, pembangkit listrik dan kebakaran hutan. Kaitan isu Global Warming dengan Indonesia karena Indonesia sebagai Negara yang memiliki kawasan hutan terluas yang berfungsi sebagai paru-paru dunia sehingga para penghuni bumi dibanyak Negara sangat berkepentingan dengan hutan kita. Namun pada kenyataannya sampai saat ini Indonesia tidak mampu menyelesaikan kasus Illegal Logging yang makin hari makin kritis.

Persoalan lingkungan hidup ini pada umumnya dikaitkan dengan peran industri besar. Pertama, karena industri besar itu lebih Nampak di mata masyarakat karena iklan dan adpertensi maka sensitivitas masyarakat lebih gampang terkait dengan industri besar. Kedua, dampak industri besar lebih hebat dan sangat sulit diatasi. Ketiga, Dunia bisnis dalam skala besar diasosiasikan dengan kekuatan besar dimata pemerintah dan masyarakat.

Di Indonesia sejak pembangunan pada dasawarsa tahun ‘70an pembangunan diasosiasikan dengan bisnis besar. Industri yang mempelopori perkembangan bisnis adalah penebangan kayu hutan karena merupakan andalan ekspor. Selain minyak, pertambangan seperti timah, batu bara dan aluminium yang melibatkan dana modal asing. Isu terpanas baru-baru ini aksi Green Peace di Semenanjung Kampar, Riau telah menimbulkan ledakan masalah lingkungan hidup yang besar.

Pertanyaanya adalah apakah industri besar adalah sumber satu-satunya masalah lingkungan hidup? Industri besar memang merupakan sumber utama masalah lingkungan secara langsung ataupun tidak langsung sebagai dampak pembuangan produknya. Industri merupakan sumber utama berbagai pencemaran seperti polusi udara, air, sampah, pestisida kimiawi.

Nah, disinilah peran Bank Syariah menjadi penting dalam persoalan Global Warming karena pembiayaan yang memprioritaskan kepada konglomerasi atau industri besar, maka ada sebuah kewajiban moral bagi Bank Syariah untuk memilih dan memilah mana industri besar yang ramah terhadap lingkungan hidup sebagai skala prioritas dan menjauhkan diri, sejauh-jauhnya terhadap industri besar yang membuat kerusakan dimuka bumi. Hal ini didasarkan pada Surat ar-Rum ayat 41.

‘Telah ditampakkan kerusakan di darat dan di laut karena ulah manusia, supaya Alloh merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.’

Ayat di atas melegitimasikan bahwa manusia memiliki kecenderungan membuat kerusakan dimuka bumi. Sekalipun demikian Islam melakukan koreksi terhadap perilaku dunia bisnis dalam hal lingkungan hidup. Itulah sebabnya patut menjadi perhatian tentang dua hal. Pertama, di era sekarang ini Bank Syariah patut mendorong umat agar lebih aktif berperan serta dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi demi kemajuan umat. Kedua, Bank Syariah juga harus berperan lebih giat dalam kampanye lingkungan hidup yang akan memiliki dampak kepada kehidupan yang lebih baik bagi umat manusia.

Langkah selanjutnya persoalan lingkungan hidup menjadi perlu ditransformasikan ke dalam kaidah-kaidah manajemen Bank Syariah dengan bahasa manajemen. Masalah lingkungan bukan semata-mata komitmen moral bagi Bank Syariah tapi dapat dilaksanakan secara operasional keberpihakan pada nilai-nilai universal menjaga bumi agar tetap lestari.

2 Responses to "Global Warming dan Peran Bank Syariah"

agussyafii said...

thanks..

agussyafii said...
This comment has been removed by the author.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel