Cermin adalah Hati

Pagi-pagi sekali istri saya sudah sibuk me-lap cermin. Saya bertanya padanya, 'ngapain sih tiap hari cerminnya harus dibersihkan?' Katanya, Kalo tidak dibersihkan tiap hari cerminnya kotor dan gelap jadi nggak kelihatan ganteng deh ayah..'

Cermin tak ubahnya seperti hati. Cermin memiliki karakter dan refleksi yang sama apa saja yang ada di depannya. namun cermin tidaklah sempurna memantulkan gambar atau wajah dengan baik bila cerminnya kotor dan menjadi gelap.

Membersihkan cermin sama dengan membersihkan hati seolah menjadi tugas kita setiap hari tanpa henti. Tidak mengenal hari libur atau bersantai, sekali hati kita kotor maka seluruh tubuh kita menjadi kotor dan gelap. Sepanjang tarikan napas kita dengan segala keyakinan yang kita miliki senantiasa berupaya membenahi diri agar senantiasa hidup kita menkadi berarti. Semua yang dilakukan demi mendapatkan gambar dan wajah secara sempurna itulah hati. hati hanya bisa dibersihkan oleh 'Sang Maha Pemilik Hati.'

Bila pikiran kita adalah wuju cipta sedangkan hati adalah rasa. Maka yang bisa kita lakukan hanya berserah diri dalam keheningan cipta. Kemudian kita memohon kepadaNya Sang Maha Pemilik Hati agar berkenan membimbing hati kita dan berkenan membersihkan hati kita dari segala kotoran. Begitulah cara kita membersihkan hati.

'Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati.' (HR. Bukhari & Muslim).

0 Response to "Cermin adalah Hati"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel