Terima Kasih Cintaku..

Pernahkah ketika istri mengambil secangkir teh untuk anda dan anda mengucapkan kata mesra kepada istri anda, "Terima kasih cintaku.." Kemudian terlihat istri tersipu malu dibuatnya. Marilah para suami merenungkan, Apakah anda merasa bahwa istri anda adalah anugerah yang Allah berikan untuk anda? Bila kita menyadari istri adalah sebuah anugerah yang Allah berikan untuk kita maka kita akan memperlakukan dengan yang terbaik untuk istri kita sesuai yang Allah amanahkan, membimbingnya, menjaga dan mencintainya dengan setulus hati. Hanya dengan cara seperti itulah kita mensyukuri anugerah Allah. Sebagaimana Rasulullah telah mengingatkan kita, "Barang siapa mendapatkan nikmat, Allah senang melihat bekas-bekas nikmatNya itu pada diri hambaNya." (HR. Ahmad).

Kehidupan rumah tangga begitu sangat indahnya bila kita menghiasi dengan cinta dan kasih sayang. Suami istri saling mengasihi dengan kelembutan, tutur kata yang mesra. Sekali waktu bertengkar karena terkadang pertengkaran dibutuhkan sebagai bentuk dinamika dalam berumah tangga karena begitulah keindahan berumah tangga. Selain dengan menunaikan hak dan kewajiban yang melekat pada ikrar suci perkawinan, dengan memperlakukan dengan istimewa penuh dengan penghargaan, banyak hal yang kita bisa lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah, salah satunya dengan menyatakan cinta kita kepada istri. "Dan adapun dengan nikmat dari TuhanMu, maka sampaikanlah(sebut-sebutkanlah)" (QS. Adh-Dhuha : 11).

Memanggil istri dengan sebutkan mesra, "cintaku.." menjadi cara bagaimana kita mensyukuri nikmat dan anugerah Allah yang limpahkan untuk kita sebagai suami. Niat kita melakukan adalah untuk menciptakan suasana mesra melanggengkan ikatan batin dan menjaga keharmonisan pernikahan kita untuk menggapai ridha Allah. Keridhaan Allah terpancar dari wajah dan tutur kata pasangan suami istri yang menimbulkan kesejukan dan ketenteraman di dalam keluarga. Menjaga pernikahan agar tetap harmonis dan mesra merupakan wujud rasa syukur kita kepada Allah. Sebagaimana Sabda Rasulullah, "Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah tanda bersyukur, meninggalkannya berarti kufur. Barangsiapa tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, ia tidak mensyukuri nikmat yang banyak. Dan barangsiapa tidak berterima kasih pada manusia berarti tidak bersyukur kepada Allah. Bersatu adalah rahmat dan bercerai adalah siksa." (HR. Baihaqi).

0 Response to "Terima Kasih Cintaku.."

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel