Pengorbanan Berbuah Suami Yang Sholeh

Ada seorang gadis usianya 37 tahun, selain bekerja, tidak ada kegiatan apapun selain mengurus adik-adiknya dan mengurus ibunda tercinta. Dulu pernah menolak lamaran laki-laki, menikah diusia muda, ia berkeyakinan hanya menikah bila adik-adiknya sudah dewasa dan mampu mengurus ibunya. Sungguh pengorbanan yang luar biasa mendahulukan kepentingan adik-adik dan ibunya menunjukkan kemuliaan dan kelurusan hatinya. Begitu adik-adiknya sudah beranjak dewasa, air matanya selalu menetes, "Apakah aku harus menjalani sisa umur tanpa menikah dan keturunan Ya Allah?" Ia bergegas ke Rumah Amalia niat bershodaqoh dengan mengharap keridhaan Allah agar dimudahkan untuk jodohnya.

Setelah beberapa saat seorang laki-laki datang melamarnya, laki-laki itu menikahinya karena ia seorang perempuan yang diridhai oleh ibunya, berakhlak mulia hingga berani berkorban, laki-laki itu mengatakan, "Ibumu adalah ibuku juga, aku juga akan berbakti sebagaimana engkau berbakti, aku akan mengurus sebagaimana engkau mengurus ibu. Adik-adikmu adalah adik-adikku juga, maka kita akan tinggal di rumah yang bersebelahan dengan mereka." laki-laki itu melamar bersama keluarganya, kebahagiaan terpancar diwajahnya dan mereka menikah sebulan kemudian. Pengorbanan tidak sia-sia, Allah membalasnya dengan mengirimkan laki-laki yang sholeh untuk menjadi suaminya. Merekapun hidup bahagia menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah.

1 Response to "Pengorbanan Berbuah Suami Yang Sholeh"

Yanti said...

Subhanalloh.... Smoga ªků ßĭşǻ diberi anugrah serupa. Dengan usia yg sama persis dg gadis tsb. Bertemu jodoh laki-laki yg sholeh yg akan jadi imamku dunia akhirat. Amin

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel