Kearifan

Saya biasanya menemukan kearifan dimana-mana justru pada orang-orang biasa bukan orang yang luar biasa atau orang yang hebat. Seperti itu karena kebiasaan yang tanpa saya sadari yang diajarkan oleh bapak. setiap hari bapak selalu mempersilahkan mampir dan menjamu siapa aja orang-orang yang kebetulan lewat. Entah pengamen, sales, penjual jamu, tukang becak, penjual bubur ayam, tukang sampah, pak erte. Kalau sudah begitu terkadang ibu suka keberatan karena kita mesti menjamu yang terkadang memang tidak ada yang bisa disuguhkan.

kalau kebetulan ada pengamen atau siapapun yang mampir ngobrol dengan bapak, yang ditanya bisa macem-macem. mulai mengapa mengamen, berapa penghasilannya, atau tinggalnya dimana sudah berkeluarga apa belum. Pertanyaan- pertanyaan yang sebenarnya hanyalah seputar kehidupan sehari-hari. Dulu saya pernah, bertanya, apa maksudnya mengundang mereka untuk mampir. Katanya, "Karena dari mereka kita bisa banyak belajar tentang kearifan."

2 Responses to "Kearifan"

Sindbad said...

Bener pak Agus. Kearifan.. atau Hikmah.. memang itu yang sebenarnya yang lebih dibutuhkan manusia sekarang... Semakin pintar manusia menangkap kearifan, semakin besar juga jiwanya...

Anonymous said...

Nice blog brother.
Keep up the good work.
Please take a look at my blog and link it up here if you think it of benefit.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel