Bisikan Hati Memohon Jodoh
"Ya Allah, siapa jodohku?" tanyanya dalam hati seorang gadis. pertanyaan itu terlontar tidak hanya sekali dua kali, karena umur semakin bertambah terasa berat beban dihati. "Apakah aku kurang cantik? kurang menarik? atau kurang bergaul? sehingga tidak ada laki-laki yang mau mendekatiku?" ucapnya dalam hati yang membuat matanya memerah, meneteskan air matanya. disetiap sholat memanjatkan doa agar Allah berkenan dirinya untuk segera menemukan jodohnya.
Setelah lulus kuliah, Allah memudahkan jalannya untuk mendapatkan pekerjaan, harapan itu muncul kembali, "semoga Allah mempertemukan jodohku agar aku bisa membahagiakan ayah dan ibuku." Itulah yang selalu diharapkan dikala usianya yang sudah menginjak 30 tahun. Ditengah kegelisahan hati seorang teman mengajaknya untuk datang ke Rumah Amalia, kebahagiaan berkumpul bersama anak-anak Rumah Amalia membuat hidupnya semakin bertambah semangat. Berbagi untuk anak-anak Rumah Amalia berharap keridhaan Allah agar bisa menemukan jodohnya dan segera menikah. Senyuman manis hadir menyejukkan hati.
Setelah beberapa lama, melalui seorang sahabat dikenalkan seorang laki-laki yang bersahaja. Pertama kali bertemu, laki-laki itu langsung datang ke rumahnya. tidak seperti halnya anak muda umumnya yang lebih suka bertemu di mall atau di restoran. Disaat itulah ayahnya berkempatan berbincang dengannya dan ayahnya mengatakan "Nak, ayah menerima dia jadi menantu ayah." Terasa terhenyak mendengarnya. tersipu malu dibuatnya. "Ya Allah, bila dia itu jodohku, dekatkanlah dan mudahkan. namun bila dia bukan jodohku, segera jauhkan." pintanya dalam hati. Hatinya sudah mantap menikah. Lamaran dan pernikahan semuanya dimudahkan oleh Allah. Doanya dikabulkan oleh Allah.
Pernikahan itu begitu sangat membahagiakan dirinya, semua kriteria calon suami yang diucapkan dalam sholat lima waktu terwujud dalam diri suaminya. Allah Maha Mendengar semua bisikan hati hambaNya. Keyakinan atas kekuatan doa dan bisikan hati mengabulkan semua permohonannya. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri." (QS. Qaf: 16).
Setelah lulus kuliah, Allah memudahkan jalannya untuk mendapatkan pekerjaan, harapan itu muncul kembali, "semoga Allah mempertemukan jodohku agar aku bisa membahagiakan ayah dan ibuku." Itulah yang selalu diharapkan dikala usianya yang sudah menginjak 30 tahun. Ditengah kegelisahan hati seorang teman mengajaknya untuk datang ke Rumah Amalia, kebahagiaan berkumpul bersama anak-anak Rumah Amalia membuat hidupnya semakin bertambah semangat. Berbagi untuk anak-anak Rumah Amalia berharap keridhaan Allah agar bisa menemukan jodohnya dan segera menikah. Senyuman manis hadir menyejukkan hati.
Setelah beberapa lama, melalui seorang sahabat dikenalkan seorang laki-laki yang bersahaja. Pertama kali bertemu, laki-laki itu langsung datang ke rumahnya. tidak seperti halnya anak muda umumnya yang lebih suka bertemu di mall atau di restoran. Disaat itulah ayahnya berkempatan berbincang dengannya dan ayahnya mengatakan "Nak, ayah menerima dia jadi menantu ayah." Terasa terhenyak mendengarnya. tersipu malu dibuatnya. "Ya Allah, bila dia itu jodohku, dekatkanlah dan mudahkan. namun bila dia bukan jodohku, segera jauhkan." pintanya dalam hati. Hatinya sudah mantap menikah. Lamaran dan pernikahan semuanya dimudahkan oleh Allah. Doanya dikabulkan oleh Allah.
Pernikahan itu begitu sangat membahagiakan dirinya, semua kriteria calon suami yang diucapkan dalam sholat lima waktu terwujud dalam diri suaminya. Allah Maha Mendengar semua bisikan hati hambaNya. Keyakinan atas kekuatan doa dan bisikan hati mengabulkan semua permohonannya. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri." (QS. Qaf: 16).
0 Response to "Bisikan Hati Memohon Jodoh"
Post a Comment