Wajah Lelaki Itu Berubah
Menjadi merah, penumpang ngotot meminta kembalian. Sang kenek menjadi marah, dia bilang tidak ada kembalian. Ibu-ibu ribut berteriak, mencegah terjadi perkelahian. Semua tak digubrisnya. Dua orang itu berkelahi ditengah kendaraan sedang melaju kencang.
Peristiwa itu seolah mengajarkan kepada saya bahwa kekerasan bukan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah, bergugurannya rasa empati terhadap sesama menjadi hilang. Rasa ego dan ingin menang sendiri menjadi muncul, kekerasan menjadi satu pilihan. Seorang ibu disebelah saya duduk gemetar, berkali-kali istighfar. Didalam hati saya bertanya pada diri sendiri, Kenapa kekerasan tak pernah henti, ditengah kondisi yang serba sulit ini?
Peristiwa itu seolah mengajarkan kepada saya bahwa kekerasan bukan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah, bergugurannya rasa empati terhadap sesama menjadi hilang. Rasa ego dan ingin menang sendiri menjadi muncul, kekerasan menjadi satu pilihan. Seorang ibu disebelah saya duduk gemetar, berkali-kali istighfar. Didalam hati saya bertanya pada diri sendiri, Kenapa kekerasan tak pernah henti, ditengah kondisi yang serba sulit ini?
0 Response to "Wajah Lelaki Itu Berubah"
Post a Comment