Pesan Seorang Bapak
Ada satu keluarga yang tinggal digunung. Pada satu hari bapaknya pergi ke kota. Dia berpesan pada anaknya yang mulai beranjak dewasa. Kata bapaknya, “Nak, Ingat pesan bapak. Jaga dan rawatlah ladang selama bapak pergi.”
Bapaknya pergi ke kota selama seminggu untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari. Sementara anaknya pergi ke ladang. Seminggu kemudian sang bapak pulang dari kota dan menengok anaknya yang sedang di ladang. Bapaknya melihat anaknya tidak melakukan aktifitas apapun kecuali mengulang-ngulang pesan bapaknya. “Apa yang kamu lakukan sejak bapak pergi?” tanya bapaknya. “Saya melaksanakan perintah bapak untuk mengingat-ingat pesan bapak.” kata si anak.
Bapaknya geleng-geleng kepala menyaksikan tanaman yang diladang nampak tidak terawat. Pertanyaannya adalah siapa yang tidak paham, bapak yang tidak paham menjelaskan pada anaknya? atau si anak yang tidak mengerti pesan bapaknya?
Bapaknya pergi ke kota selama seminggu untuk membeli bahan kebutuhan sehari-hari. Sementara anaknya pergi ke ladang. Seminggu kemudian sang bapak pulang dari kota dan menengok anaknya yang sedang di ladang. Bapaknya melihat anaknya tidak melakukan aktifitas apapun kecuali mengulang-ngulang pesan bapaknya. “Apa yang kamu lakukan sejak bapak pergi?” tanya bapaknya. “Saya melaksanakan perintah bapak untuk mengingat-ingat pesan bapak.” kata si anak.
Bapaknya geleng-geleng kepala menyaksikan tanaman yang diladang nampak tidak terawat. Pertanyaannya adalah siapa yang tidak paham, bapak yang tidak paham menjelaskan pada anaknya? atau si anak yang tidak mengerti pesan bapaknya?
2 Responses to "Pesan Seorang Bapak"
Memang tidak jarang orang kecillah yang lebih ikhlas dalam berbagai keadaan. saya kadang-kadang menontong Tolong Dong dan tidak jarang hanya orang kecil yang bersedia membantu orang lain yang tampaknya sedang susah dalam acara itu
betul mas steve, orang kecil lebih memiliki sense terhadap penderitaan orang lain..
Post a Comment