Saya Tidak Pernah Tau

Dulu saya jatuh cinta pada istri saya karena teman sekantor. Kalo ditanya kenapa saya jatuh cinta padanya, saya tidak pernah tau. Itulah sebabnya ditengah malam saya mencoba melakukan review apa yang istimewa pada dirinya dengan skala satu sampai sepuluh.

Sabar 5, cantik 7, Baik Hati 6, Cerewet 9, Kecerdasan 7,5

Setelah saya saya tulis nilai-nilai itu dengan penuh kesadaran sampai detik ini saya masih tidak pernah tau kenapa saya masih jatuh hati padanya. Kehadirannya tidak pernah bisa tergantikan oleh siapapun juga. Kenapa ya?

4 Responses to "Saya Tidak Pernah Tau"

pyuriko said...

Duuhh, klo mbak nya gak cerewet satu hari saja, pasti di rumah ada yang terasa hilang yaa mas....

Kangeeennn Hana....

novy said...

hello..

ga sengaja dapet blog address ini dr salah satu email yg dikirim mas agus di milis cyberdakwah.

i think this blog is simple and fresh.. ga banyak omong tapi padat berisi lah.. hehehhh.. jadi yang baca ga bosen gitu..

salam buat istrinya ya mas.. hehehhehh.. bener juga kalo kadang kita jatuh cinta ama orang, kita ga tau alesannya..

agussyafii said...

terima kasih buat iko & mbak novy

Anonymous said...

Mungkin cinta dan kasih sayang itu seperti partikel dengan eigenvalue tertentu. Dia hanya bisa diamati pada suatu medan gaya dalam 4-dimensi. Jadi tidak bisa dipaksakan bersatu dengan partikel lainnya tetapi secara sendirinya akan menyatu dan kembali ke dalam lingkup medan gaya tunggal. Yang perlu kita waspadai adalah jangan sampai cinta dan kasih sayang difantasikan sebagai suatu gaya, force. Ia hanyalah fluktuasi medan gaya lokal saja dan hukum interaksi yang berlaku secara lokal tertentu.

Wassalam,
A.M

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel