Keajaiban Itu Hadir
Pernahkah dalam hidup anda terjadi sebuah keajaiban? Jika anda berpikir hidup anda penuh keajaiban maka setiap hari anda akan mengalami keajaiban. Keajaiban hadir ketika diri kita berpikir bahwa hidup ini penuh keberkahan yang mesti disyukuri.
Pada Jumat malam yang lalu. Ditengah hujan deras dan jalanan Jakarta digenangi banjir. dari Cipulir sampai Jalan Haji Mencong saya berjalan kaki sambil melewati deras luapan air di tiga titik, sungai Pesanggarahan, Deplu Budi Luhur dan Puri Beta 2. Mas Herry sempat telp saya dua kali sampai dimana saya. Saya katakan padanya, saya sedang menikmati indahnya Jakarta ditengah genangan air. Untungnya saya tidak sendiri, saya bersama puluhan orang yang menyeberangi genangan air sampai sepinggang orang dewasa.
Saat itu saya bisa merasakan keajaiban hidup, ketika saya berpikir bahwa hidup ini indah, ditengah kesulitan perjalanan yang jauh saya tidak merasakan capek bahkan saya masih sempat menggendong seorang anak kecil dan menuntun seorang ibu yang kelelahan yang sempat terpeleset ketika menyeberangi deras air di depan puri beta 2.
Sesampai dirumah, istri saya bertanya “tadi naik apa mas?” “
“Dari Cipulir sampai rumah jalan kaki” Jawab saya.
“Hah! Jalan kaki..” kata istri saya menatap tidak percaya.
-------
Keajaiban itu hanya hadir bagi mereka yang memiliki kepasrahan mengikuti sunatullah dalam jiwanya. Apapun yang ditanam itulah yang dipetik. Apapun yang kita lakukan, kitalah yang menikmati.
Pada Jumat malam yang lalu. Ditengah hujan deras dan jalanan Jakarta digenangi banjir. dari Cipulir sampai Jalan Haji Mencong saya berjalan kaki sambil melewati deras luapan air di tiga titik, sungai Pesanggarahan, Deplu Budi Luhur dan Puri Beta 2. Mas Herry sempat telp saya dua kali sampai dimana saya. Saya katakan padanya, saya sedang menikmati indahnya Jakarta ditengah genangan air. Untungnya saya tidak sendiri, saya bersama puluhan orang yang menyeberangi genangan air sampai sepinggang orang dewasa.
Saat itu saya bisa merasakan keajaiban hidup, ketika saya berpikir bahwa hidup ini indah, ditengah kesulitan perjalanan yang jauh saya tidak merasakan capek bahkan saya masih sempat menggendong seorang anak kecil dan menuntun seorang ibu yang kelelahan yang sempat terpeleset ketika menyeberangi deras air di depan puri beta 2.
Sesampai dirumah, istri saya bertanya “tadi naik apa mas?” “
“Dari Cipulir sampai rumah jalan kaki” Jawab saya.
“Hah! Jalan kaki..” kata istri saya menatap tidak percaya.
-------
Keajaiban itu hanya hadir bagi mereka yang memiliki kepasrahan mengikuti sunatullah dalam jiwanya. Apapun yang ditanam itulah yang dipetik. Apapun yang kita lakukan, kitalah yang menikmati.
0 Response to "Keajaiban Itu Hadir"
Post a Comment