Kesejukan Hati
Pada suatu hari ada pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan temannya karena terlihat seorang ibu yang menggendong bayinya sedang menyeberang pengendara motor itu mengerem laju motornya. Ternyata dibelakangnya ada bus angkutan kota, Tak pelak lagi, kondektur bus itu turun dan memarahi habis-habisan sang pengendara motor. Setelah kondektur itu memaki-maki, dia berlalu begitu saja. Temannya yang membonceng begitu sangat geramnya sampai mengatakan, 'kenapa engkau tak biarkan aku menghajar kenek itu?'
'Oh, tidak perlu,' jawab pengendara motor itu, 'Jika dia bisa bertahan menghadapi dirinya dengan sikap seperti itu seumur hidupnya, saya yakin, saya bisa menghadapi sikap dirinya seperti itu selama tiga menit saja.'
Teman, akhir-akhir ini orang gampang tersulut marah, di jalanan, di koran, televisi, mudah sekali menyulut kemarahan, bahkan didalam kehidupan sehari-hari kita mudah jumpai hanya perkara sepele bisa membakar sumbu yang meledakkan semua orang dengan kemarahan. Sudah sepatutnya kita sebagai orang yang beriman untuk menjaga sejukkan suasana yang sedang tidak kondusif ini. Yuk, kita ciptakan kesejukan untuk orang-orang disekeliling kita dengan ucapan yang baik dan membangun.
'Oh, tidak perlu,' jawab pengendara motor itu, 'Jika dia bisa bertahan menghadapi dirinya dengan sikap seperti itu seumur hidupnya, saya yakin, saya bisa menghadapi sikap dirinya seperti itu selama tiga menit saja.'
Teman, akhir-akhir ini orang gampang tersulut marah, di jalanan, di koran, televisi, mudah sekali menyulut kemarahan, bahkan didalam kehidupan sehari-hari kita mudah jumpai hanya perkara sepele bisa membakar sumbu yang meledakkan semua orang dengan kemarahan. Sudah sepatutnya kita sebagai orang yang beriman untuk menjaga sejukkan suasana yang sedang tidak kondusif ini. Yuk, kita ciptakan kesejukan untuk orang-orang disekeliling kita dengan ucapan yang baik dan membangun.
0 Response to "Kesejukan Hati"
Post a Comment