Sayangilah Ayah

Dari kejauhan ayah melambaikan tangan mengantarkan kepergian dirinya. Tiba-tiba air matanya mengalir. Masih terngiang ucapan ibu ditelinganya, "Sayangilah Ayah!" Terbayang sewaktu kecil selalu digendong ayah. Pernah pipis dibahu ayah. Ayah malah tertawa berdua berlarian. Namun kenangan begitu indah cepat berlalu. Dalam setahun hanya dua kali pulang. Disaat lebaran atau pas liburan panjang. Beberapa bulan kemudian dikabarkan ayahnya telah meninggal dunia. Ketika pulang ayah sudah terbaring menghadap kehadirat Ilahi Robbi. "Saya kehilangan sosok ayah yang begitu sangat kagumi Mas.." tuturnya di Rumah Amalia. Air matanya mengalir, hatinya sakit bila mengenang ayah yang begitu sangat dicintainya.

Sahabatku, didalam hidup ini selalu saja penyesalan datangnya terlambat. Kita selalu merasa ingin membahagiakan ayah dan ibu, bila memang masih ada kesempatan untuk membahagiakan maka bahagiakan kedua orang tua kita. sebelum semuanya terlambat. Tidak ada lagi kesempatan untuk membahagiakan keduanya orang tua kita. -- Sahabatku, yuk..aminkan doa ini untuk kedua orang kita. "Ya Allah, ampunilah dosa kami & dosa kedua orang tua kami. masih terbayang air mata ibu yang mengalir & rintihannya disetiap malam ketika berdoa memohon kepadaMu untuk kebahagiaan kami, anaknya. Sayangilah Ibu & ayah kami sebagaimana beliau meyayangi kami sewaktu kecil. Ya Allah, Muliakanlah mereka, tiada pernah kami sanggup menggantikan setiap tetes air mata ibu & keringat ayah."

2 Responses to "Sayangilah Ayah"

Tas Etnik For All said...

Rabu 22 Feb 2012, untuk pertama kalinya aku memeluk kaki papa...
Ia datang saat aku sedang ber tahajud, hanya dengan berkata "sabar ya Dek" aku menangis sekencang2nya sambil memeluk kakinya. 2 hari sebelumnya aku mengalami kesedihan terhebat yg ku alami..saat ku beritahukan masalah itu kpd orang tuaku di Pemalang,tanpa berfikir panjang, papa langsung memesan tiket ke jkt untuk aku.

betapa Allah maha baik, memberikanku orangtua terhebat, mama yg tidak pernah absen smp 1 jam ini menelpon untuk selalu mendukung dan menguatkanku.
Papa, lelaki yg ikut menangis bersamaku..

berkahi mereka dengan kasih sayangmu ya Allah, cintai, jaga dan lindungi mereka ya Allah..sebagaimana mereka melimpahan cinta untukku..
Aamiin

Anonymous said...

Ass. Ust numpang curhat ya... Kebetulan blog ini sesuai dg yg sy hadapi saat ini. Saat ini saya tinggal berdua dg bpk sy. Setelah ibunda tercinta pergi lbh dahulu m'hadap sang pencipta. Saya sangat menyayangi ayah saya.
Kamis, 23 feb 2012
Inalillahi wainna ilaihi rojiun. Telah berpulang kerahmatullah rekan seperjuangan & sependeritaan bapak. Mereka bersama2 berjuang melawan penyakit gagal ginjal. Kami sll bertemu setiap menjalani HD (cuci darah).
Siang td aku pergi melayat. Rasanya kami sangat kehilangan beliau. Saat melihat jasadnya yg t'bujur kaku, entah mengapa sempat t'lintas dlm pikiraku bgmn jika jasad kaku tsb adlh bpk sy.
Sjak saat itu sy sangat takut jika hal itu benar2 t'jadi. Bpk akan meninggalkan sy utk slamanya & ga akan kembali lagi. Sedangkan sy blm bisa m'balas jasa2beliau & mewujudkan harapannya. Padahal waktu kbersamaan diantara kita sangatlah singkat.entah kpn itu akan tjadi(hny Allah SWT yg maha mengetahui).
Tapi... Bgmn jika Allah b'kehendak lain. Justru sy lbh dahulu menghadapnya. Kira2 bagaina nasib beliau yg smakin lama smakin tua b'juang sendiri melawan sakitnya?? Entahlah...( Hamba tdk sanggup membayangkannya). Ku serahkan sglnya pd Mu ya Robb. Hamba mohon kebaikan utk orang tua hamba. Amin...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel