Menunaikan Sunnah Rasul
Menikah atau hidup berumah tangga itu menunaikan Sunnah Rasul bagi yang sudah mampu. Dalam kehidupan berumah tangga terkandung banyak sekali keutamaan yang bernilai ibadah, menyangkut aktualisasi diri sebagai suami/isteri, sebagai ayah/ibu dan sebagainya. Bagi yang belum mampu disuruh bersabar dan berpuasa, tetapi jika dorongan nikah sudah tidak terkendali padahal ekonomi belum siap, sementara ia takut terjerumus pada perzinaan, maka agama menyuruh agar ia menikah saja, Insya Allah rizki akan datang entah dari mana datangnya (min haitsu la yahtasib).
Sahabatku, Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan berusaha, kemampuan mengelola (manajemen) dan berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada keluarga yang ekonominya pas-pasan tetapi hidupnya bahagia dan anak-anaknya bisa sekolah sampai ke jenjang tinggi, sementara ada keluarga yang serba berkecukupan materi tetapi suasananya gersang dan banyak urusan keluarga dan pendidikan anak terbengkalai. Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiyyah pada seseorang/keluarga/masyarakat. Tidak takut bila ekonomi merasa belum siap, yakinlah pada Allah. Maka segera tunaikan Sunnah Rasul. Segeralah menikah!
Sahabatku, Bahwa tingkatan ekonomi keluarga itu berhubungan dengan kesungguhan berusaha, kemampuan mengelola (manajemen) dan berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada keluarga yang ekonominya pas-pasan tetapi hidupnya bahagia dan anak-anaknya bisa sekolah sampai ke jenjang tinggi, sementara ada keluarga yang serba berkecukupan materi tetapi suasananya gersang dan banyak urusan keluarga dan pendidikan anak terbengkalai. Berkah artinya terkumpulnya kebaikan ilahiyyah pada seseorang/keluarga/masyarakat. Tidak takut bila ekonomi merasa belum siap, yakinlah pada Allah. Maka segera tunaikan Sunnah Rasul. Segeralah menikah!
0 Response to "Menunaikan Sunnah Rasul"
Post a Comment