Menjadi Rendah Hati
Berkumpul dengan tukang ojek, teman-teman pengajar, siswa maupun dengan tukang bubur selalu mendorong saya untuk mendapatkan pencerahan dari mereka termasuk silaturahmi saya dengan seorang profesor. Yang juga seorang dai dan konselor.
Hubungan kami seperti guru dan murid, ayah dan anak juga seperti seorang sahabat. Setiap kali ketemu kami selalu diskusi tentang Psikologi, Islam dan kehidupan, yang membuat saya terheran bagaimana mungkin dia masih bersedia untuk mendengar pendapat dari orang yang lebih muda. Katanya, “seorang muslim ketika bertambah usia semakin matang jiwanya, dirinya didik untuk menjadi rendah hati dan kesediaan untuk belajar dengan siapapun termasuk dengan orang yang lebih muda.”
Hubungan kami seperti guru dan murid, ayah dan anak juga seperti seorang sahabat. Setiap kali ketemu kami selalu diskusi tentang Psikologi, Islam dan kehidupan, yang membuat saya terheran bagaimana mungkin dia masih bersedia untuk mendengar pendapat dari orang yang lebih muda. Katanya, “seorang muslim ketika bertambah usia semakin matang jiwanya, dirinya didik untuk menjadi rendah hati dan kesediaan untuk belajar dengan siapapun termasuk dengan orang yang lebih muda.”
1 Response to "Menjadi Rendah Hati"
setiap muslim, sehrusnya selalu rendah hati ya pak. kalo dia bersama dengan yang lebih muda dia akan berkata " yang muda dosanya lebih dikit dari saya", kalo ketemu yang lebih tua dia berkata " yang tua pengalamannya lebih banyak"
btw, makasih ya pak udah mampir di blog saya....
Post a Comment