Sebuah Rumah 'DIJUAL'

Seorang Ibu Guru Bahasa Indonesia salah satu SMA yang terlihat cantik menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah yang bertuliskan 'DI JUAL' mengetuk pintu sambil menyapa, 'Selamat siang Pak.' Pemilik rumah dengan bahagia bergegas menyambut sang tamu.

Pemilik rumah adalah seorang bapak membukan pintu dan langsung berkata, 'Silahkan masuk Bu, Rumah ini luas tanahnya 350 M2, kamarnya ada 4, dan satu kamar pembantu dengan kamar mandinya di dalam, semua sudah bersertifikat hak milik dan ada IMBnya,' kata bapak pemilik rumah penuh semangat mempromosikan rumahnya.

'Maaf Pak, saya kemari bukan hendak beli rumah, tetapi mau memberitahukan, plang tulisan 'DI JUAL' yang dipasang di depan rumah sebaiknya DI-nya disambung dengan kata JUAL sebab JUAL itu bukan nama tempat, Pak. Jadi penulisan yang benar adalah 'DIJUAL' bukan DI JUAL'

Bila anda sebagai pemilik rumah, kira-kira apa tanggapan anda dengan yang disampaikan ibu guru? Terserahlah mau DIJUAL atau DI JUAL kek, yang penting rumah saya laku. Mungkin begitu jawaban anda.

Begitulah dalam kehidupan kita sehari-hari, adakalanya formalitas, kosa kata benar salah seringkali telah menghabiskan energi kita untuk berbuat kebaikan. Padahal apapun yang kita lakukan bila bermanfaat untuk orang lain itulah esensi dari pelajaran agama. Einstein mengatakan, agama yang hakiki adalah hidup dengan seluruh jiwa dan raga seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. Bahkan Baginda Nabi Muhamad SAW bersabda, Sebaik-baiknya manusia adalah bermanfaat bagi orang lain.'

1 Response to "Sebuah Rumah 'DIJUAL'"

remajamuda.blogspot.com said...

hahaha no spam?
http://remajauang.blogspot.com/2010/01/peluang-usaha.html

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel