Hati Yang Ikhlas

Bisa pada siapa saja juga termasuk seorang sopir. Pada Senin siang kemaren saya naik kendaraan umum dari Blok M -Senen, sopirnya nampak usia sudah senja namun kelihatan berseri. Ditengah panas dan terik kota Jakarta tidak mempengaruhinya untuk tetap bekerja dengan sesekali bercanda dengan kenek.

Sepintas saya tidak begitu memperhatikan namun setiap kali ada penumpang yang turun sang sopir selalu mengingatkan, "Awas hati-hati turunnya.." sambil melap mukanya yang penuh keringat. Keikhlasan hati terpancar pada perilakunya menyopir dan bagaimana dia memperlakukan setiap penumpang. Nilai 2000,- rupiah hampir tidak sebanding dengan keikhlasan dan kebaikan pak sopir. Rasanya saya ngiri pada pak sopir bagaimana caranya hati bisa ikhlas ditengah panas terik yang membakar namun bisa sabar menghadapi berbagai perangai penumpang.

5 Responses to "Hati Yang Ikhlas"

Ellya-The Dreamcatcher said...

iya yah, biasanya kalo panas terik gituh bawaannya panas luar dalem.. tapi baik dan ikhlas? ga semua orang bisa :)

Iwok said...

Salut, baik hati banget ya? udah susah dicari tuh orang kayak Bapak sopir gitu.

Salam kenal juga Gus!

nunik said...

Liat judulnya jadi inget judul lagu : Hati Yang Luka.... heheehehehe...

Anonymous said...

iya..gw kok baru inget yah...gw juga pernah ketemu bapak sopir tipikal kayak gitu... sabaar banget... kebapakkan sekali, becanda gitu juga ma keneknya..
ikhlas en bersyukur ... gw pengen banget bisa punya sifat yg kayak gitu...amiin...

Anonymous said...

semoga hati pak sopir tetap ikhlas dan selalu menginspirasi kita untuk mengikuti keihlasannya.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel