Belajar Dari Hana
Biasanya dihari libur kegiatan yang paling menyenangkan buat saya adalah jalan-jalan pagi hari atau sore hari. Kesempatan jalan-jalan bersama Hana juga digunakan oleh istri saya untuk menyuapi. Makanannya beragam mulai dari bubur ayam sampai sayur bening. Istri saya selalu mengerti Hana akan mau makan jika ada temannya. Kelihatan ada sarah, anak tetangga sedang bermain istri saya menunjuk sambil mengatakan, “kita deket sarah.”
Seperti umumnya anak-anak seumurannya Hana kadang makannya lahap, kadang juga susah. Karena kesibukan ditengah pekerjaan, belakangan agak jarang menemani Hana Jalan-jalan.
Sore itu saya melihat Hana dengan ibunya ditemani sarah. Hana menggeleng-geleng kepalanya untuk disuapi. Ibunya memberikan tempe pada Hana, setelah itu Hana memberikan pada sarah. Baru kemudian Hana mau disuapin oleh ibunya. Istri saya menjelaskan Hana hanya mau makan jika ada makanan yang dibagi dengan temannya.
Dalam hati kecil saya mengatakan, “subhanallah, sore ini saya mendapatkan pelajaran berbagi dari Hana.”
Seperti umumnya anak-anak seumurannya Hana kadang makannya lahap, kadang juga susah. Karena kesibukan ditengah pekerjaan, belakangan agak jarang menemani Hana Jalan-jalan.
Sore itu saya melihat Hana dengan ibunya ditemani sarah. Hana menggeleng-geleng kepalanya untuk disuapi. Ibunya memberikan tempe pada Hana, setelah itu Hana memberikan pada sarah. Baru kemudian Hana mau disuapin oleh ibunya. Istri saya menjelaskan Hana hanya mau makan jika ada makanan yang dibagi dengan temannya.
Dalam hati kecil saya mengatakan, “subhanallah, sore ini saya mendapatkan pelajaran berbagi dari Hana.”
0 Response to "Belajar Dari Hana"
Post a Comment