Bercerita
Itulah yang dilakukan nenek sewaktu saya masih kecil. Biasanya sehabis maghrib sambil menunggu adzan Isya’ cucu-cucunya berkumpul dan nenek bercerita. Mulai cerita Nabi Nuh sampai cerita Sunan Kalijaga. Cerita nenek selalu berkesan buat saya demikian juga dirasakan oleh cucu-cucunya yang lain.
Setelah sekian tahun nenek meninggal cerita-cerita itu menjadi kenangan yang paling indah selain caranya nenek bertutur juga keakraban kami para cucu berebut sarung. Terkadang juga berebut tempat yang paling nyaman. Belakangan saya paham kalo nenek tahu betul bahwa bercerita memiliki kekuatan untuk membentuk karakter bagi yang mendengarkannya. Pembentukan karakter itu terjadi ketika sosok tokoh itu masuk dalam bayangan seolah diri saya menjadi tokoh itu. Tokoh yang selalu menegakkan keadilan dan membela kebenaran.
Ditengah arus modernitas bercerita tentang Para Nabi bisa jadi sebuah barang langka atau mungkin juga masih ada?
Setelah sekian tahun nenek meninggal cerita-cerita itu menjadi kenangan yang paling indah selain caranya nenek bertutur juga keakraban kami para cucu berebut sarung. Terkadang juga berebut tempat yang paling nyaman. Belakangan saya paham kalo nenek tahu betul bahwa bercerita memiliki kekuatan untuk membentuk karakter bagi yang mendengarkannya. Pembentukan karakter itu terjadi ketika sosok tokoh itu masuk dalam bayangan seolah diri saya menjadi tokoh itu. Tokoh yang selalu menegakkan keadilan dan membela kebenaran.
Ditengah arus modernitas bercerita tentang Para Nabi bisa jadi sebuah barang langka atau mungkin juga masih ada?
2 Responses to "Bercerita"
Kang, entahlah karena kesibukan ataupun niat yg kurang menggebu & memang benar adanya, kami jarang mendongeng/ bercerita ke pada anak-anak...! duh jadi inget ama anak-anak nich ..thx anyway !
hehehe, bisa aja nih abah ruli
Post a Comment