Tas Sekolah
Dulu sewaktu ulang tahun Hana yang kedua, Om Mono memberikan hadiah sebuah tas sekolah dan isinya. Sebagai seorang ayah yang menggembirakan adalah melihat Hana tumbuh dengan aktifitas belajar.
Di bulan suci Ramadhan ini dirumah kami masih seperti biasanya anak-anak mengaji. Selepas Ashar, dirumah sudah datang anak-anak untuk mengaji. Hana sudah bersiap dengan tas, buku, pensilnya. Hana berbaur dengan mereka. Tak lama setelah membaca doa belajar, Hana mengeluarkan buku Iqro’nya. Hana membaca Iqro’, dengan bacaan yang tidak jelas tapi terdengar seperti anak sedang mengaji. Setelah itu Hana keluarkan buku bergambarnya, dia coret-coret sesukanya.
Ketika anak-anak selesai mengaji, pamit satu persatu. Hana dengan tas sekolah dibelakang punggungnya, ikut pamit. “Hah! Hana mau pulang juga? Emang rumahnya dimana?” tanya ibunya.
Di bulan suci Ramadhan ini dirumah kami masih seperti biasanya anak-anak mengaji. Selepas Ashar, dirumah sudah datang anak-anak untuk mengaji. Hana sudah bersiap dengan tas, buku, pensilnya. Hana berbaur dengan mereka. Tak lama setelah membaca doa belajar, Hana mengeluarkan buku Iqro’nya. Hana membaca Iqro’, dengan bacaan yang tidak jelas tapi terdengar seperti anak sedang mengaji. Setelah itu Hana keluarkan buku bergambarnya, dia coret-coret sesukanya.
Ketika anak-anak selesai mengaji, pamit satu persatu. Hana dengan tas sekolah dibelakang punggungnya, ikut pamit. “Hah! Hana mau pulang juga? Emang rumahnya dimana?” tanya ibunya.
0 Response to "Tas Sekolah"
Post a Comment