Kuah Soto Ayam

Malam sudah larut. Sesampai dirumah mandi, sholat Isya terus makan malam. Ditengah mempersiapkan makan malam istri saya bercerita bahwa hari ini dia membuat soto ayam yang kuahnya sepanci. Dalam sehari soto itu telah habis dibagikan ke tetangga.

“Mas, tau nggak kenapa hari ini saya bikin soto sepanci?” tanya istri saya.

“nggak”

“Bikin soto banyak, biar bisa dibagikan ke tetangga.” Jawabnya.

Mendengarkan jawabannya seolah ada mutiara hikmah yang saya dapatkan malam itu. Orang yang kikir kehilangan yang paling banyak, orang yang rakus mendapatkan yang paling sedikit. Mereka yang memberikan dengan cinta mendapatkan yang paling banyak, sekalipun itu hanya kuah soto ayam.

1 Response to "Kuah Soto Ayam"

Anonymous said...

Universe is balance, Ying Yang. Ada yang memberi ada yang menerima. Tidak seharusnya kita selalu menerima, ada kalanya harus memberi dalam bentuk apapun. Yang penting ikhlas, sehingga hati terasa lebar dan berkelimpahan.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel