Hidup Itu Untuk Apa?
Didalam keseharian saya suka mendapatkan pertanyaan yang sederhana tapi cukup mendalam untuk direnungkan. Seperti kemaren sore, sepulang kerja ada seorang anak Rumah Amalia bertanya pada saya, "Kak agus, hidup itu untuk apa?"
Hidup itu untuk apa? pertanyaan itu cukup lama buat saya untuk mencari jawabannya. Saya katakan padanya bahwa hidup kita adalah mengabdi pada Alloh dengan berbuat baik untuk alam & sesama.
manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Alloh (`abdullah) dan sebagai wakil Alloh (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Alloh, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Alloh Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .
Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Alloh untuk manusia. Sebagai wakil Alloh, manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat Alloh, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia.
Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Alloh, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Alloh dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.
Hidup itu untuk apa? pertanyaan itu cukup lama buat saya untuk mencari jawabannya. Saya katakan padanya bahwa hidup kita adalah mengabdi pada Alloh dengan berbuat baik untuk alam & sesama.
manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai hamba Alloh (`abdullah) dan sebagai wakil Alloh (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Alloh, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Alloh Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .
Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Alloh untuk manusia. Sebagai wakil Alloh, manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat Alloh, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia.
Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Alloh, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Alloh dengan kelengkapan psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah dibanding binatang.
0 Response to "Hidup Itu Untuk Apa?"
Post a Comment