Kerinduan Seorang Ayah

Buat saya dikala siang, ditengah kesibukkan kerja selalu saja ada yang membuat saya merindukannya. Yaitu senyumnya Hana putri kami. Banyak orang bilang senyumnya Hana percis senyum ayahnya. Itulah sebabnya saya merasa kehilangan senyum manisnya. Semalam Hana rewel karena ayahnya kalo pulang malam terus. Ada teman dichatting mengingatkan bahwa itu pertanda Hana minta diperhatikan.

Dulu sebelum menikah rindu sama ibunya. Begitu lahir Hana, kerinduan telah bergeser pada Hana. Dengan penuh perharapan dan terkadang kecemasan ditengah arus moedernitas terselip memanjatkan doa untuk Hana, "Hamba titipkan Hana putri kami padaMu ya Allah..semoga engkau kuatkan imannya selalu."

Begitulah kerinduan seorang ayah pada putrinya..

9 Responses to "Kerinduan Seorang Ayah"

Iman Brotoseno said...

masih beruntung kita memiliki buah hati yang menjadi inspirasi hidup dan pekerjaan kita..

Trian Hendro A. said...

oo.. gitu ya?
abis punya anak, kerinduan bergeser. :)

Unknown said...

nice story Pak. sayang saya belum punya hikkss

agussyafii said...

ya begitulah mas Iman,
Hana buat saya adalah rizki yang tidak terduga

agussyafii said...

mas trian,
ya begitulah lebih sayang ama anak..

agussyafii said...

Mas Hartanto,
semoga lekas punya ya?

Anonymous said...

Mas Agus, Dari tulisannya say apunya dua komentar.

Saya mengerti sekali perasaan itu. Tapi apakah benar logika, karena telah ada anak maka kerinduan ktia bergeser? Lalu kerinduan kita selama ini kepada istri kita itu apa?

Maaf nih kalau saya salah, terkadang saya berpikir apakah chatting di kantor, menggunakan fasilitas kantor itu halal?

Lain cerita kalu perusahaan itu milik pribadi lho... dan Kalau Mas Agus termasuk owner, mohon maaf atas komentar saya.

agussyafii said...

terima kasih mas shodiq atas komentarnya..
pertama, seringkali kerinduan kepada anak buat saya lebih kuat daripada rindu saya sama istri tapi itu bukan berarti saya tidak rindu, masih juga rindu kok..

kedua, soal chatting, berhubung pekerjaan saya sangat erat kaitannya yang menggunakan media chatting. Mau tidak mau ya mesti chatting. Jadi saya digaji ya untuk chatting mas..

Anonymous said...

Berbagai deh Mas Agus yang hobby blog dan chatting-nya sejalan dengan pekerjaan. Sorry berat nih udah nuduh enggak-enggak. Cuma kadang saya suka "Korslet" kalo dengar pegawai dikantor pada chatting selama jam kerja.

Selamat bekerja dan bekarja Mas Agus.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel