Nrimo Ing Pandum

Ditengah kerasnya ibukota. Harga beras tak beranjak turun. Kehidupan kian susah. Masih saja menemukan sopir angkutan kota yang didalam kaca spionnya ada stiker “Nrimo Ing Pandum” (Ikhlas Dalam Menerima Rizki)

Awalnya saya menduga stiker yang dipasang hanya sekadar hiasan semata. Tidak lama setelah saya duduk. Si sopir ini benar-benar nrimo ing pandum dalam pengertian sebenarnya. Tidak berebut penumpang dengan angkot yang lain. Kehidupan mengalir sebagaimana adanya. tanpa paksaan. Sungguh teramat istimewa hidup seperti ini di Ibukota.

1 Response to "Nrimo Ing Pandum"

Abah Ruli said...

Kang, Dalam banget maknanya! Banyak orang entah lupa ataupun dilupakan makna "bersyukur", yg umum apabila kita mendapat kesenangan tetapi jarang pada saat kita dicoba dgn kesusahan ..!

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel