Doa Yang Tulus
Kehidupan kita senantiasa pasang dan surut, karena itulah siklus kehidupan. Dalam kehidupan kita, baik sebagai pribadi dan anggota keluarga. terkadang begitu banyak keberuntungan kita peroleh, tetapi pada masa tertentu kita harus menghadapi kesulitan hidup. Sebenarnya masalah jelas, jawabannya jelas, tetapi masalah baru muncul sebagai akibat masalah sebelumnya sehingga menjadi rumit.
Sikap kita sering tidak konsisten, maka kitapun terjebak dalam keruwetan. Tapi itulah hidup, hidup adalah masalah. Yang penting kita tidak boleh berputus asa dalam menghadapi masalah. Kita harus bisa mengambil hikmah dari kesulitan yang kita hadapi. Manusia selalu belajar dari masalah. Mengutip kitab Ihya ‘Ulumuddin karangan Imam Ghazali; semakin tinggi target yang ingin dicapai, maka semakin sulit jalan yang harus ditempuh, semakin banyak hambatan yang harus kita lalui dan semakin lama waktu dibutuhkan (kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu).
Nah dalam mengatasi masalah, ada orang yang sepenuhnya mengandalkan pemikirannya, ada yang sepenuhnya mengandalkan bantuan orang lain, dan ada yang menggabungkan keduanya. Kita tentu saja disamping bekerja keras mengatasi masalah itu juga berdoa kepada Allah, mohon pertolongan kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Penyayang agar segala kesulitan dapat dimudahkan. Doa merupakan bagian dari usaha, karena kita sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa se izin Allah SWT, tapi kekuatan doa bukan pada hapalan panjang doanya, mustajabnya doa sangat bergantung pada ketulusan hati orang yang berdoa.
Sikap kita sering tidak konsisten, maka kitapun terjebak dalam keruwetan. Tapi itulah hidup, hidup adalah masalah. Yang penting kita tidak boleh berputus asa dalam menghadapi masalah. Kita harus bisa mengambil hikmah dari kesulitan yang kita hadapi. Manusia selalu belajar dari masalah. Mengutip kitab Ihya ‘Ulumuddin karangan Imam Ghazali; semakin tinggi target yang ingin dicapai, maka semakin sulit jalan yang harus ditempuh, semakin banyak hambatan yang harus kita lalui dan semakin lama waktu dibutuhkan (kullama zada al mathlub sho`uba masalikuhu wa katsura `aqabatuhu wa thala zamanuhu).
Nah dalam mengatasi masalah, ada orang yang sepenuhnya mengandalkan pemikirannya, ada yang sepenuhnya mengandalkan bantuan orang lain, dan ada yang menggabungkan keduanya. Kita tentu saja disamping bekerja keras mengatasi masalah itu juga berdoa kepada Allah, mohon pertolongan kepada Sang Pencipta Yang Maha Pengasih dan Penyayang agar segala kesulitan dapat dimudahkan. Doa merupakan bagian dari usaha, karena kita sadar bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa se izin Allah SWT, tapi kekuatan doa bukan pada hapalan panjang doanya, mustajabnya doa sangat bergantung pada ketulusan hati orang yang berdoa.
1 Response to "Doa Yang Tulus"
sebenarnya bagus tapi kok gak ada yang ngoment ya anjutin mas karya2 pean
Post a Comment