Keharmonisan

Setiap pagi saya selalu saja melihat wajah istri saya nampak tersenyum. sebuah senyuman hadir sebagai keajaiban dalam hati. Hati yang damai selalu membuat kami terasa dekat. Makan nasi pecel ditambah dengan oseng jagung menjadi terasa nikmat. "Mas, gimana enak nggak masakan saya?" tanya istri. "enak lo..besok kan hari libur, bikin lagi oseng jagung ya.."jawab saya. Mata istri saya berbinar-binar mendengar apa yang saya katakan padanya.

Obrolan sarapan pagi selalu saja menjadikan kami berdua dekat, komunikasi antara suami isteri biasanya menjadi sangat intens. Keharmonisan hubungan antara suami isteri dipengaruhi oleh kesamaan atau keseimbangan watak, temperamen, kesamaan hobbi, kedekatan visi. Keharmonisan suami dan isteri akan terwujud jika masing-masing berfikir untuk memberi, bukan untuk menuntut, saling menghargai, bukan saling merendahkan. Dalam kehidupan, seringkali dijumpai bahwa kesulitan yang dihadapi justeru mengandung hikmah yang besar, asal orang dapat menerima dan menghadapinya secara benar dan sabar. Isteri biasanya kurang senang dinasehati suami jika nasehat itu seperti nasehat guru kepada murid, meskipun ia mengakui kebenaran nasehat suaminya, demikian juga sebaliknya.

“Wahai orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan secara paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebahagian dari apa yang telah engkau berikan kepada mereka, terkecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergauilah mereka dengan secara patut, tetapi jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (al Nisa 19)

0 Response to "Keharmonisan"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel