Mempesona
Beberapa waktu yang lalu. Ketika malam tiba, terdengar suara anak-anak Amalia sedang tadarus. Suara riuh anak-anak penuh kegembiraan. Setelah itu saya bercerita dengan anak-anak Amalia tentang kisah Raden Mas Said, nama mudanya Sunan Kalijaga. Ketika itu Raden Mas Said sering melakukan perampokan di hutan. Sebagai perampok dikenalnya dengan sebutan Loka Jaya. Beliau melakukan perampokan karena melihat adanya ketidakadilan ditengah kehidupan masyarakat. Hasil rampokannya senantiasa dibagikan untuk orang-orang miskin.
Sampai pada suatu hari ada seorang kakek tua yang tidak lain ada Sunan Bonang sedang lewat di hutan. Loka jaya beraksi, 'Hai orang tua, serahkan hartamu atau nyawamu akan melayang, gertaknya. Orang tua itu dengan tenangnya menyerahkan tongkatnya, yang dikira emas murni berkilauan. 'Baiklah tongkat ini untukmu.' jawab Sunan Bonang.
'Baiklah, kau boleh pergi,' kata perampok Loka Jaya.
Begitu tongkatnya dipegang oleh Loka Jaya tiba-tiba berubah menjadi kayu biasa. Loka Jaya atau Raden Mas Said marah besar, 'Kurang ajar, engkau menipuku,' teriak Loka Jaya. 'Aku tidak berbohong, lihat tongkat ini,' jawab Sunan Bonang. Raden Mas Said kembali melihat emas yang berkilau namun begitu dipegang kembali olehnya menjadi kayu biasa lagi, begitulah yang terjadi berulang-ulang sampai Raden Mas Said sadarkan diri bahwa yang didepan matanya bukanlah orang biasa. Sang Perampok itu akhirnya insyaf dan sadar akan perbuatannya.
Diakhir cerita ada hikmah yang kita bisa ambil bahwa kehidupan kita selalu memberikan pelajaran berharga untuk diri kita. Kita selalu melihat sesuatu yang belum menjadi milik kita begitu mempesona, maka kita mengira akan bahagia setelah memilikinya, 'Aku bahagia jika aku memilikinya.' pikir kita namun setelah kita memilikinya ternyata kita tidak bahagia.
Keinginan terhadap pesona dunia seperti tongkat Sunan Bonang yang terlihat dari kejauhan nampak berkilauan seperti emas namun begitu kita pegang, kemilau itu hilang dan berubah menjadi kayu biasa maka banyak orang yang tersesat dalam kemilau dunia. Hanya orang-orang yang merasa cukup dan senantiasa bersyukur adalah mereka mampu meraih pesona hakiki dalam kehidupan ini.
---
Alloh meridhai orang-orang yang bersyukur (QS Az Zumar : 7)
Sampai pada suatu hari ada seorang kakek tua yang tidak lain ada Sunan Bonang sedang lewat di hutan. Loka jaya beraksi, 'Hai orang tua, serahkan hartamu atau nyawamu akan melayang, gertaknya. Orang tua itu dengan tenangnya menyerahkan tongkatnya, yang dikira emas murni berkilauan. 'Baiklah tongkat ini untukmu.' jawab Sunan Bonang.
'Baiklah, kau boleh pergi,' kata perampok Loka Jaya.
Begitu tongkatnya dipegang oleh Loka Jaya tiba-tiba berubah menjadi kayu biasa. Loka Jaya atau Raden Mas Said marah besar, 'Kurang ajar, engkau menipuku,' teriak Loka Jaya. 'Aku tidak berbohong, lihat tongkat ini,' jawab Sunan Bonang. Raden Mas Said kembali melihat emas yang berkilau namun begitu dipegang kembali olehnya menjadi kayu biasa lagi, begitulah yang terjadi berulang-ulang sampai Raden Mas Said sadarkan diri bahwa yang didepan matanya bukanlah orang biasa. Sang Perampok itu akhirnya insyaf dan sadar akan perbuatannya.
Diakhir cerita ada hikmah yang kita bisa ambil bahwa kehidupan kita selalu memberikan pelajaran berharga untuk diri kita. Kita selalu melihat sesuatu yang belum menjadi milik kita begitu mempesona, maka kita mengira akan bahagia setelah memilikinya, 'Aku bahagia jika aku memilikinya.' pikir kita namun setelah kita memilikinya ternyata kita tidak bahagia.
Keinginan terhadap pesona dunia seperti tongkat Sunan Bonang yang terlihat dari kejauhan nampak berkilauan seperti emas namun begitu kita pegang, kemilau itu hilang dan berubah menjadi kayu biasa maka banyak orang yang tersesat dalam kemilau dunia. Hanya orang-orang yang merasa cukup dan senantiasa bersyukur adalah mereka mampu meraih pesona hakiki dalam kehidupan ini.
---
Alloh meridhai orang-orang yang bersyukur (QS Az Zumar : 7)
0 Response to "Mempesona"
Post a Comment