Ketika Penderitaan Menghampiri
Ada seorang teman yang baru terkena PHK dari kantornya. Hatinya gundah dan sedih. Hidupnya terasa gelap, tiada lagi ada harapan. Dalam kesendirian dia berdoa dan menangis. Entah sudah berapa hari tidak keluar dari rumah. Ditengah kesedihannya selalu meratapi nasib buruk yang menimpa dirinya. Hidupnya terasa paling menderita didunia.
Sampai kemudian terdengar suara pintu rumah diketuk, TOK..TOK...TOK! Beberapa kali, begitu dibuka ternyata seorang bapak tua yang tinggal disebelah rumahnya. Bapak tua itu seorang pensiunan yang tinggal sendiri. Istrinya baru meninggal dunia, anak-anaknya sudah dewasa dan ikut suaminya diluar kota. Bapak tua itu hidup sendirian.
'Assalamu'alaikum Dek, Bapak boleh duduk?' kata Bapak tua dengan suara yang terdengar lemah. Dia kemudian menjawab, 'Wa'alaikum salam, silahkan Pak,' beberapa kali dia mengusap air matanya yang dipipi. Setelah mereka berdua duduk diam membisu begitu lama. Bapak tua itu bertutur, 'Bapak lelah Dek, dalam sendirian, anak-anak tidak ada yang peduli dengan orang tua ini. Bapak selalu datang menjenguk mereka tapi mereka selalu tidak peduli. Kenapa dihari tua hidup saya malah menderita?' Ucap bapak tua.
DEG! Hatinya berdegup kencang. Ditengah penderitaannya ternyata ada orang yang lebih menderita daripada dirinya. Ditengah kesedihannya ternyata ada orang yang lebih bersedih daripada dirinya. 'Bapak, barangkali putri-putri bapak sekarang sedang sibuk. Bukankah dalam kesendirian bapak masih memiliki Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Dengan berdzikir bapak akan merasa tenteram dan tidak sendirian.' Akhirnya ditengah kesedihannya malah menolong, menghibur dan berdoa bersama bapak tua agar tabah dan sabar dalam menjalani hidup ini.
Di tengah menghibur bapak tua itu, dia bersyukur , 'Ya Allah, ditengah penderitaan yang aku rasakan, aku masih bisa menolong, menghibur, mendoakan, orang yang justru lebih menderita dari pada diriku. Terima kasih Ya Allah penderitaan yang Engkau berikan kepadaku membuat aku bisa membantu meringankan penderitaan orang lain.'
--
Barang siapa melakukan perbuatan yang dicintai oleh Allah kepada seorang muslim agar orang muslim tersebut merasa bahagia, Allah akan memberikan padanya kebahagiaan pada hari kiamat nanti (HR. Thabrani).
Sampai kemudian terdengar suara pintu rumah diketuk, TOK..TOK...TOK! Beberapa kali, begitu dibuka ternyata seorang bapak tua yang tinggal disebelah rumahnya. Bapak tua itu seorang pensiunan yang tinggal sendiri. Istrinya baru meninggal dunia, anak-anaknya sudah dewasa dan ikut suaminya diluar kota. Bapak tua itu hidup sendirian.
'Assalamu'alaikum Dek, Bapak boleh duduk?' kata Bapak tua dengan suara yang terdengar lemah. Dia kemudian menjawab, 'Wa'alaikum salam, silahkan Pak,' beberapa kali dia mengusap air matanya yang dipipi. Setelah mereka berdua duduk diam membisu begitu lama. Bapak tua itu bertutur, 'Bapak lelah Dek, dalam sendirian, anak-anak tidak ada yang peduli dengan orang tua ini. Bapak selalu datang menjenguk mereka tapi mereka selalu tidak peduli. Kenapa dihari tua hidup saya malah menderita?' Ucap bapak tua.
DEG! Hatinya berdegup kencang. Ditengah penderitaannya ternyata ada orang yang lebih menderita daripada dirinya. Ditengah kesedihannya ternyata ada orang yang lebih bersedih daripada dirinya. 'Bapak, barangkali putri-putri bapak sekarang sedang sibuk. Bukankah dalam kesendirian bapak masih memiliki Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Dengan berdzikir bapak akan merasa tenteram dan tidak sendirian.' Akhirnya ditengah kesedihannya malah menolong, menghibur dan berdoa bersama bapak tua agar tabah dan sabar dalam menjalani hidup ini.
Di tengah menghibur bapak tua itu, dia bersyukur , 'Ya Allah, ditengah penderitaan yang aku rasakan, aku masih bisa menolong, menghibur, mendoakan, orang yang justru lebih menderita dari pada diriku. Terima kasih Ya Allah penderitaan yang Engkau berikan kepadaku membuat aku bisa membantu meringankan penderitaan orang lain.'
--
Barang siapa melakukan perbuatan yang dicintai oleh Allah kepada seorang muslim agar orang muslim tersebut merasa bahagia, Allah akan memberikan padanya kebahagiaan pada hari kiamat nanti (HR. Thabrani).
0 Response to "Ketika Penderitaan Menghampiri"
Post a Comment