Malam Semakin Larut

Malam Semakin Larut

Udara dingin terasa menusuk. Malam menunjuk jam 11. Saya berjalan kaki menuju warung penjual jamu. Sebenarnya hal yang tidak biasa minum jamu. Beberapa waktu lalu jatuh naik motor. Badan masih juga sakit. Diwarung penjual jamu nampak sepi. hanya terlihat perempuan muda bermek-ap tebal, wajahnya pucat dengan mengenakan celana jin. Saya memesan jamu pegel linu.

Terdengar suara, “apa kabar Kak Agus?” Saya memperhatikan suara itu. Jantung terasa berhenti berdetak. Perempuan muda ternyata saya mengenalinya. Wajahnya tak asing buat saya. “alhamdulillah, baik. Lagi ngapain?” kata saya. “Nunggu temen. Kak” Jawabnya. Tak begitu lama, temannya lelaki datang. Dia minta ijin pamit. Saya mengangguk.

Bersama perginya. Saya teringat beberapa tahun lalu, pada wajah gadis kecil berlari sambil menghampiri saya, “Kak Agus, nanti kalo aku udah besar. Mau jadi guru ngaji kayak Kak Agus..” Ingatan itu membuat hati bagai teriris.

Jamu disuguhkan, setelah minum jamu. saya bergegas pulang.

2 Responses to "Malam Semakin Larut"

noki afandi said...

wa banyak tips bagus nih. ok deh mas Agus nanti klau noki mampir lg pengi lebih banyak baca artikelnya

Bony Hardian said...

Ceritnya sangat menarik Pak Agus...

Salam,

Bony Hardian

healthy-life together.blogspot.com

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel