Selamat Dari Badai Kehidupan
Dalam keterpurukan dirinya tiada daya dan upaya kecuali hanya memohon kepada Allah. Wajahnya memerah berlinangan air mata. Hatinya begitu hancur, remuk redam. Suaminya pergi, anak sedang sakit sementara ia harus juga terus mencari nafkah untuk anak-anaknya. 'Ya Allah, begitu berat cobaan hidupku ini,' ucapnya lirih. Disaat ia sedang putus asa karena masalah tiada kunjung berakhir. Untunglah anaknya yang tertua selalu menghibur juga mengajaknya untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia & berdoa memohon kepada Allah untuk kesembuhan adiknya.
Malam itu disaat Ibu sedang menjaga putranya di Rumah Sakit, dokter mendatanginya dan mengatakan, 'Besok putra ibu boleh pulang.' Ia merasakan bahwa semua itu terjadi atas kuasa Allah. Anugerah Allah tidak sampai disitu. Suami yang meninggalkan dirinya dan anak-anaknya tiba-tiba pulang, bersimpuh dipangkuannya meminta maaf karena telah meninggalkannya pergi. Buah ketaqwaannya kepada Allah membuat dirinya memaafkan kesalahan suami. Sejak itu kehidupan rumah tangga mereka berubah. Kesabaran ia sebagai seorang istri membuahkan hasil, anak-anak dan suaminya telah berubah menjadi lebih baik dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Banyak orang bersyukur pengorbanan dirinya terutama mampu memaafkan suami yang telah menyakiti hatinya telah menjadi teladan bagi anak-anaknya.
0 Response to "Selamat Dari Badai Kehidupan"
Post a Comment