Mengelola Konflik Dalam Keluarga
Untuk meraih keluarga sakinah tidaklah mudah, penuh terjal dan berliku termasuk terjadinya konflik di dalam rumah tangga, jangan takut terjadi konflik karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Selama konflik dikelola dengan baik justru akan mendatangkan ketenteraman dan kebahagiaan di tengah keluarga, sebab konflik merupakan bagian dari proses belajar dan proses saling mendewasakan. Rasulullah mengingatkan setiap pasangan keluarga adalah cerminan seorang Mukmin bagi Mukmin lainnya yang harus saling menjaga, 'Seorang Mukmin adalah cermin bagi Mukmin lainnya, ia mencegah kerusakannya dan memelihara yang bersangkutan saat dia tidak ada.' (H.R Abu Dawud).
Berteriak keras untuk mempertahankan sudut pandang adalah hal yang paling sering dilakukan pasangan suami istri ketika terjadi konflik, ini menyebabkan kondisi semakin sulit dan hubungan semakin kacau. Anda haruslah menentukan tujuan yang jelas dari konflik yang sedang dihadapi, apakah anda ingin keluar menjadi pemenang? Atau berusaha membuktikan diri anda benar dan pasangan anda salah? Sungguh bila berpikir seperti itu maka anda akan membayar mahal dikemudian hari. justru sepatutnya anda bisa menjaga harga diri pasangan disaat-saat kritis seperti itu, walaupun pasangan anda salah. Sebab menjatuhkan harga diri, hanya akan menyulut kebencian pasangan yang tidak akan pernah bisa dilupakannya dan akan dibalas penghinaan itu. Apakah anda mengira dengan memenangkan konflik anda akan bisa memaksa pikiran anda kepada pasangan? Hal itu tidak mungkin terjadi. Justru malah membuang waktu dan usaha, maka yang harus anda lakukan adalah menghormati sudut pandang pasangan anda meskipun anda tidak setuju.
Itulah sebabnya, jangan takut terjadi konflik karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Bukankah setiap masalah selalu memiliki jalan keluar? Selagi kedua pasangan berusaha saling memahami dalam suasana penuh kasih sayang maka konflik membuat keluarga semakin sehat, indah dan membahagiakan. Sebagaimana dalam Firman Allah, 'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum berpikir. (QS. ar-Ruum : 21).
Berteriak keras untuk mempertahankan sudut pandang adalah hal yang paling sering dilakukan pasangan suami istri ketika terjadi konflik, ini menyebabkan kondisi semakin sulit dan hubungan semakin kacau. Anda haruslah menentukan tujuan yang jelas dari konflik yang sedang dihadapi, apakah anda ingin keluar menjadi pemenang? Atau berusaha membuktikan diri anda benar dan pasangan anda salah? Sungguh bila berpikir seperti itu maka anda akan membayar mahal dikemudian hari. justru sepatutnya anda bisa menjaga harga diri pasangan disaat-saat kritis seperti itu, walaupun pasangan anda salah. Sebab menjatuhkan harga diri, hanya akan menyulut kebencian pasangan yang tidak akan pernah bisa dilupakannya dan akan dibalas penghinaan itu. Apakah anda mengira dengan memenangkan konflik anda akan bisa memaksa pikiran anda kepada pasangan? Hal itu tidak mungkin terjadi. Justru malah membuang waktu dan usaha, maka yang harus anda lakukan adalah menghormati sudut pandang pasangan anda meskipun anda tidak setuju.
Itulah sebabnya, jangan takut terjadi konflik karena itu bukanlah bahaya yang mengancam rumah tangga. Bukankah setiap masalah selalu memiliki jalan keluar? Selagi kedua pasangan berusaha saling memahami dalam suasana penuh kasih sayang maka konflik membuat keluarga semakin sehat, indah dan membahagiakan. Sebagaimana dalam Firman Allah, 'Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum berpikir. (QS. ar-Ruum : 21).
0 Response to "Mengelola Konflik Dalam Keluarga"
Post a Comment