Senyum Adalah Shodaqoh
Ada seorang pria berjalan memasuki tempat cukur rambut yang banyak pengunjungnya, sambil menggandeng seorang anak laki-laki berambut gondrong. Si tukang cukur mendudukkan anak itu disatu-satunya kursi yang masih kosong dan mulai memotong rambut anak itu.
Belum berapa lama, pria tadi menggeliat, menguap dan berkata, "Aku hendak keluar mencari udara segar."
Tidak lama kemudian, si tukang cukur telah selesai memotong rambut si anak tadi dan sambil menyikat sisa-sisa rambut di baju lusuh anak itu, si tukang cukur itu menyindir dengan sinis.
"Aku harap ayahmu tidak melupakanmu di sini."
"Oh, dia sih bukan ayahku."
"Bukan ayahmu? Lalu dia itu siapa?"
"Nggak tahu," jawab anak itu. "Pria itu berjalan mendekatiku ketika aku sedang bermain dengan teman-teman dan dia tanya, apakah saya mau potong rambut gratis."
Cerita diatas saya hanya ingin mengajak teman-teman untuk tersenyum sebab sebagaimana Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita 'Tabassumuka fi wajhi akhika shodaqoh, artinya 'Senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh (HR. Muslim).
Jadi, Sudahkah anda tersenyum dipagi hari yang indah ini?
Belum berapa lama, pria tadi menggeliat, menguap dan berkata, "Aku hendak keluar mencari udara segar."
Tidak lama kemudian, si tukang cukur telah selesai memotong rambut si anak tadi dan sambil menyikat sisa-sisa rambut di baju lusuh anak itu, si tukang cukur itu menyindir dengan sinis.
"Aku harap ayahmu tidak melupakanmu di sini."
"Oh, dia sih bukan ayahku."
"Bukan ayahmu? Lalu dia itu siapa?"
"Nggak tahu," jawab anak itu. "Pria itu berjalan mendekatiku ketika aku sedang bermain dengan teman-teman dan dia tanya, apakah saya mau potong rambut gratis."
Cerita diatas saya hanya ingin mengajak teman-teman untuk tersenyum sebab sebagaimana Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita 'Tabassumuka fi wajhi akhika shodaqoh, artinya 'Senyummu dihadapan saudaramu adalah shodaqoh (HR. Muslim).
Jadi, Sudahkah anda tersenyum dipagi hari yang indah ini?
0 Response to "Senyum Adalah Shodaqoh"
Post a Comment