Menggapai Rahmat Allah

Malam ini malam pertama kami di Rumah Amalia melaksanakan sholat tarawih, sekalipun para makmumnya yang terdiri anak-anak Amalia. Sholat tarawih dilaksanakan dengan tertib. Sholat tarawih bagi anak-anak Amalia begitu sangat indahnya. Saya teringat bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Salam bersabda,

'Barang siapa melaksanakan Qiyam Ramadhan (Sholat Tarawih) karena Allah dan mengharapkan ridhaNya maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari & Muslim).

Selepas sholat tarawih, kami tadarus bersama. Tadarus berasal dari kata 'tadarrosa, yatadarrosu berarti mengkaji atau menelaah. Selain membaca al-Quran dengan memakai ilmu tajwid, kefasihan kalimat namun juga mencoba berdiskusi dalam wacana anak-anak yang sederhana substansi al-Quran untuk menjawab persoalan kehidupan kita sehari-hari. Itulah yang terasa membawa ketenangan dihati kami dan juga dihati anak-anak Amalia.

'Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu Rumah Allah seraya membaca kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka kecuali turunlah ketenangan atas mereka, mereka diliputi rahmat dan dikelilingi malaikat serta disebut-sebut oleh Allah kepada para Malaikat dihadapannya. (HR. Abu Dawud & Muslim).

Teman yang berbahagia, sepuluh hari pertama di bulan suci Ramadhan adalah Rahmat. Kita harus mempersiapkan diri untuk menerima rahmat Allah. Mengirimkan kepada kita. Jika kita mengambilnya dan menaruh di dalam hati kita maka hati kita akan bersinar dan berkilau. Hal itu hanya akan mungkin terjadi bila kita bersungguh-sungguh dalam berjihad melawan hawa nafsu kita. Mari kita menggapai Rahmat Allah.

0 Response to "Menggapai Rahmat Allah"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel