Mengingat Kematian
Imam Syafii pernah ditanya seseorang, 'Apa itu kematian?' Beliau menjawab, 'kematian itu layaknya tidur yang mendatangi kalian setiap malam. Hanya saja waktunya sangat panjang, tak terbangunkan sampai kiamat. Dalam tidur saja orang bisa bermimpi indah melihat hal yang menyenangkan atau mengerikan maka keadaan gembira atau keadaan sedih ketika tidur. Inilah makna kematian, Maka bersiap-siaplah kalian. Bagi seorang Mukmin kematian adalah keindahan.
"Ingatlah sesungguhnya kekasih Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akherat. (QS. Yunus : 62-64).
Imam Shiddiq pernah diminta gambaran tentang kematian, beliau menjawab, 'Buat orang yang ingkar kematian seperti terkena payukan ular atau sengatan kalajengking namun bagi orang yang beriman kematian layaknya seperti mencium parfum terwangi yang dicium, lalu tertidur pulas karena wanginya dan luluhlah seluruh rasa letih dan penatnya.'
Yaitu orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan kepada mereka, 'Salaamun 'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.' (QS. An-Nahl : 32).
Teman yang berbahagia, mari dibulan suci Ramadhan ini kita sama-sama mengingat kematian sebab bagi seorang Mukmin mengingat kematian membuat kita bergegas untuk melakukan kebaikan, sebagaimana Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam bersabda, 'Barang siapa yang waspada terhadap kematian, niscaya dia akan bergegas melakukan kebaikan.' (HR. Abu Dawud).
"Ingatlah sesungguhnya kekasih Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akherat. (QS. Yunus : 62-64).
Imam Shiddiq pernah diminta gambaran tentang kematian, beliau menjawab, 'Buat orang yang ingkar kematian seperti terkena payukan ular atau sengatan kalajengking namun bagi orang yang beriman kematian layaknya seperti mencium parfum terwangi yang dicium, lalu tertidur pulas karena wanginya dan luluhlah seluruh rasa letih dan penatnya.'
Yaitu orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan kepada mereka, 'Salaamun 'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.' (QS. An-Nahl : 32).
Teman yang berbahagia, mari dibulan suci Ramadhan ini kita sama-sama mengingat kematian sebab bagi seorang Mukmin mengingat kematian membuat kita bergegas untuk melakukan kebaikan, sebagaimana Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Salam bersabda, 'Barang siapa yang waspada terhadap kematian, niscaya dia akan bergegas melakukan kebaikan.' (HR. Abu Dawud).
0 Response to "Mengingat Kematian"
Post a Comment