Siramilah Hati Dengan Cinta
Tidak ada yang lebih indah di dalam hidup ini bagi orang yang menyirami hatinya dengan cinta. membuat hati berbunga-bunga, sejuta rasanya, keindahan cinta ditemukan ikatan pernikahan. Pernikahan akan menemukan ujian yang berat bila di dalamnya sudah tidak ada lagi rasa cinta. Maka saling terkait antara cinta dan pernikahan. Pernikahan yang mengolah semua bentuk ungkapan cinta antara laki-laki dan perempuan dari tutur kata, perilaku hingga sentuhan penuh romantisme. Itulah yang mampu membawa jiwa terbang ke awan, melambung tinggi seolah memasuki surga firdausy nan penuh keindahan, ketenteraman dan ketenangan jiwa. Bahkan Rasulullah menyebutkan "Tidak ada yang bisa dilihat lebih indah oleh orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan." (HR. al-Hakim).
Singgasana pelaminan menjadi tempat peraduan yang halal untuk tergapainya puncak asmara keabsahan bersatunya dua tubuh dengan penuh gelora kebahagiaan. Bila cinta tanpa sentuhan dan penyatuan hanya akan melahirkan penderitaan bagi jiwa yang berkepanjangan. Cinta adalah paduan antara tubuh dan jiwa. Wajah yang rupawan, fisik yang sempurna menjadi daya tarik diawal perkenalan yang menyulut adanya api asmara. Seiring waktu wajah yang rupawan dan tubuh yang sempurna mulai memudar, rambut memutih, terlihat menua pertanda fisik memiliki keterbatasan maka jiwa yang mengikat dua hati dalam satu cinta. Akan tiba saatnya dua pasangan yang saling mencinta tidur saling membelakangi, tidak lagi berselera maka disaat itulah dibutuhkan upaya bagaimana melanggengkan cinta, yaitu dengan kelembutan tutur kata sebagai ungkapan kebaikan jiwa masing-masing. Tutur kata dengan saling mengasihi akan melanggengkan keindahan cinta.
Disaat kita sudah diusia senja. "Alhamdulillah ya mah, setelah puluhan tahun kita melewati kehidupan rumah tangga, kita bisa mengantarkan anak cucu ke gerbang pintu kebahagiaan." Sang istri menjawab, "Rasanya aku baru kemaren melahirkan, menyuapi dan meninabobokkan, sekarang kita punya cucu yang sudah besar." Sementara sang cucu tersenyum melihat Kakek dan Neneknya seperti sedang berpacaran, saling menggoda. "Ih, Kakek dan Nenek kayak anak muda aja," sindir cucunya. Kakeknya pun menjawab, "Emangnya cinta hanya milik kalian anak muda aja," Tak lama setelah itu terdengar tawa penuh kebahagiaan. Begitulah cara melanggengkan keindahan cinta hingga akhir diusia senja kita dengan menjalin hati dan kata dengan orang yang kita cintai.
Singgasana pelaminan menjadi tempat peraduan yang halal untuk tergapainya puncak asmara keabsahan bersatunya dua tubuh dengan penuh gelora kebahagiaan. Bila cinta tanpa sentuhan dan penyatuan hanya akan melahirkan penderitaan bagi jiwa yang berkepanjangan. Cinta adalah paduan antara tubuh dan jiwa. Wajah yang rupawan, fisik yang sempurna menjadi daya tarik diawal perkenalan yang menyulut adanya api asmara. Seiring waktu wajah yang rupawan dan tubuh yang sempurna mulai memudar, rambut memutih, terlihat menua pertanda fisik memiliki keterbatasan maka jiwa yang mengikat dua hati dalam satu cinta. Akan tiba saatnya dua pasangan yang saling mencinta tidur saling membelakangi, tidak lagi berselera maka disaat itulah dibutuhkan upaya bagaimana melanggengkan cinta, yaitu dengan kelembutan tutur kata sebagai ungkapan kebaikan jiwa masing-masing. Tutur kata dengan saling mengasihi akan melanggengkan keindahan cinta.
Disaat kita sudah diusia senja. "Alhamdulillah ya mah, setelah puluhan tahun kita melewati kehidupan rumah tangga, kita bisa mengantarkan anak cucu ke gerbang pintu kebahagiaan." Sang istri menjawab, "Rasanya aku baru kemaren melahirkan, menyuapi dan meninabobokkan, sekarang kita punya cucu yang sudah besar." Sementara sang cucu tersenyum melihat Kakek dan Neneknya seperti sedang berpacaran, saling menggoda. "Ih, Kakek dan Nenek kayak anak muda aja," sindir cucunya. Kakeknya pun menjawab, "Emangnya cinta hanya milik kalian anak muda aja," Tak lama setelah itu terdengar tawa penuh kebahagiaan. Begitulah cara melanggengkan keindahan cinta hingga akhir diusia senja kita dengan menjalin hati dan kata dengan orang yang kita cintai.
0 Response to "Siramilah Hati Dengan Cinta"
Post a Comment