Pengakuan Seorang Suami

Pengalaman menyembunyikan dosa sangat membuat hidup siapapun menderita dan terasa perih dihati, kemana-mana seolah mmemanggul beban yang terasa berat sepanjang hari, namun bila mengakui dihadapan Allah dan mememohon ampun padaNya justru melegakan dan menyembuhkan luka perih dihati, melepaskan beban hidup ini. Itulah pengakuan seorang suami. Di Rumah Amalia ada seorang bapak bertutur bahwa dirinya telah menikah selama tiga puluh tahun, setahun lalu badannya mulai menyusut tiga puluh kilo sampai terlihat kurus, mendadak menjadi lumpuh dan mengaku telah melakukan kesalahan dua kali selama perkawinannya. Mulanya sulit bagi istrinya untuk menerima pengakuan suaminya. Jiwanya tertekan, dia harus memilih meninggalkan suami atau memaafkan, terbayang bahwa perceraian adalah perbuatan yang dibenci Allah, istrinya menangis meneteskan air mata dan berdoa, "Ya Allah, kuat hati hambaMu ini untuk mempertahankan rumah tangga kami, rumah tangga yang Engkau berkahi."

Sang istri dengan setulus hati memaafkan dan menerima kembali suaminya karena Allah, dengan harapan ujian dan cobaan yang telah dialaminya bisa dirinya dan keluarganya lebih mendekatkan kepada Allah untuk mendapatkan keridhaanNya. Sementara beliau sebagai suami merasakan kebahagiaan setelah mengakui dosa dan keselahan yang telah dilakukannya kepada istri yang sangat dicintainya. Beliau dengan bercucuran air mata, menangis dan mengatakan, "Sungguh berat Mas Agus untuk bertaubat namun hati saya lega bisa memohon ampun kepada Allah dan bisa mengakui kesalahan sekaligus meminta maaf kepada istri." Subhanallah.

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobatlah kepadaNya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada batas yang telah ditentukan…” (QS. Hud : 3)

0 Response to "Pengakuan Seorang Suami"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel