Suami Yang Setia Karena Allah
Di Rumah Amalia pernah ada seorang teman yang berbagi kebahagiaan. Ia seorang ayah sekaligus suami yang setia berusaha mempertahankan rumah tangganya ketika terkena prahara. Ya, itulah prahara kehancuran, rasa tak berharga dan hidup sebagai orang yang kalah. Disaat rumah tangganya sedang bermasalah ia berbincang dengan seorang teman kerjanya, temannya mengatakan, "Kamu gila aja mempertahankan rumah tangga, istrimu sudah tidak mencintaimu, sudah tidak dihargai oleh istri, apa sih untungnya mempertahankan rumah tangga? Lebih enak bercerai, tinggalin aja tuh istri yang makan hati, buang waktu, menyia-nyiakan hidup saja bertahan dalam pernikahan dengan istri seperti itu."
Ia menghela napas panjang mendengar penuturan temannya, ia sama sekali tidak pernah terbayang teman baiknya menjadi kompor yang membara, membakar rumah tangganya. Namun ia tetap memilih untuk setia mempertahankan rumah tangga bukan karena istri dan juga bukan karena anak. Namun karena Allah. Disisi lain, banyak teman-teman yang mengatakan bahwa jika ia bertahan dalam luka hati itu hanyalah tindakan orang yang bodoh. Untunglah kekuatan doa bersama dan keikhlasan dalam menjalani hidup untuk mempertahankan rumah tangganya dengan mengharapkan keridhaan Allah membuahkan hasil. Kesetiaannya sebagai seorang suami mampu meluluhkan hati sang istri. Air matanya mengalir disaat dirinya, istri dan anaknya sholat berjamaah, selesai sholat istri mencium tangan suami dan membisikkan kata ditelinganya, "Maafin mama ya pah, mamah salah.." penuh isak dan tangis keduanya berpelukan dengan penuh cinta serta kasih sayang. Anaknya turut dipeluknya. Subhanallah.
Ia menghela napas panjang mendengar penuturan temannya, ia sama sekali tidak pernah terbayang teman baiknya menjadi kompor yang membara, membakar rumah tangganya. Namun ia tetap memilih untuk setia mempertahankan rumah tangga bukan karena istri dan juga bukan karena anak. Namun karena Allah. Disisi lain, banyak teman-teman yang mengatakan bahwa jika ia bertahan dalam luka hati itu hanyalah tindakan orang yang bodoh. Untunglah kekuatan doa bersama dan keikhlasan dalam menjalani hidup untuk mempertahankan rumah tangganya dengan mengharapkan keridhaan Allah membuahkan hasil. Kesetiaannya sebagai seorang suami mampu meluluhkan hati sang istri. Air matanya mengalir disaat dirinya, istri dan anaknya sholat berjamaah, selesai sholat istri mencium tangan suami dan membisikkan kata ditelinganya, "Maafin mama ya pah, mamah salah.." penuh isak dan tangis keduanya berpelukan dengan penuh cinta serta kasih sayang. Anaknya turut dipeluknya. Subhanallah.
3 Responses to "Suami Yang Setia Karena Allah"
aminnn...semoga sy bisa jd suami yg baik di mata Allah dan istri
سُبْحَانَ الله speechless
subhanalloh, ko mirip dengan rumah tangga saya mirip banget saya lagi g kerja istri minta cerai,saya sampai skarang masih bertahan, saya pikir ini ujian dari Alloh, cuma saya belum nyampe ke sholat berjamaah,netes air mata saya ketika baca tulisan itu,apalagi pas solat berjamaahnya,saya sekarang memilih tinggal jauh diluar kota cari uang walau g seperti waktu kerja tapi Alhamdulillah masih ada rizki walau menurut akal manusia uangnya g sbrpa,tapi saya yakin ini terbaik dari Alloh,saya menghindar bukan kabur tapi males cekcok sama istri soalnya istri saya g mau kalah,mudah2an sharing saya ini menjadi hikmah khususnya buat saya pribadi juga buat para pembaca. terima kasih Ass. Wr. Wb.
Post a Comment