Berpendirian teguh
Suatu ketika seorang laki-laki dan anaknya membawa seekor kuda ke pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka wajah acuh, 'Lihatlah orang-orang itu kasihan ya. Mengapa mereka tidak naik ke atas kuda itu?'
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. ia lalu meminta anaknya naik ke atas kuda. Seorang perempuan tua melihat mereka, 'Sudah terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang di atas kuda sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan.'
Kali ini anak itu turun dari punggung kuda dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan dengan gadis muda. 'Mengapa kalian berdua tidak menaiki kuda itu bersama-sama?'
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. 'Binatang malang…, ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang memang bisa sangat kejam!'
Sampai di sini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul kuda itu. Melihat kejadian itu orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, 'Lihat, manusia aneh memanggul kuda!' sorak mereka.
Begitulah kehidupan haruslah kita sadari bahwa untuk menjalani dalam keseharian bukanlah berarti memuaskan semua pihak. Setiap keputusan selalu saja ada orang-orang yang merasa tidak senang. Tentu saja apapun resiko di dalam hidup ketika keputusan sudah diambil tetap harus di jalankan.
Pendirian yang teguh akan membawa kehidupan kita lebih tenang dan tidak mudah bingung. Sementara pendirian yang lemah menyebabkan kita mudah terombang ambing oleh keadaan yang selalu berubah-ubah. Seperti awan selalu berubah karena ditentukan arah angin. Bila kita melakukan sesuatu hanya karena untuk memuaskan orang lain berarti iman kita masih dipertanyakan.
Jadi setiap tindakan yang benar adalah tindakan yang dilandaskan kepada Alloh SWT semata bukan demi memuaskan orang lain. Jika hanya memuaskan orang lain tindakan hidup kita rapuh dan mudah terombang-ambing namun jika sebuah tindakan didasarkan karena Alloh SWT maka hidup kita kokoh dan istiqomah dalam perjuangan mencapai kesuksesan.
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. ia lalu meminta anaknya naik ke atas kuda. Seorang perempuan tua melihat mereka, 'Sudah terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang di atas kuda sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan.'
Kali ini anak itu turun dari punggung kuda dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan dengan gadis muda. 'Mengapa kalian berdua tidak menaiki kuda itu bersama-sama?'
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. 'Binatang malang…, ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang memang bisa sangat kejam!'
Sampai di sini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul kuda itu. Melihat kejadian itu orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, 'Lihat, manusia aneh memanggul kuda!' sorak mereka.
Begitulah kehidupan haruslah kita sadari bahwa untuk menjalani dalam keseharian bukanlah berarti memuaskan semua pihak. Setiap keputusan selalu saja ada orang-orang yang merasa tidak senang. Tentu saja apapun resiko di dalam hidup ketika keputusan sudah diambil tetap harus di jalankan.
Pendirian yang teguh akan membawa kehidupan kita lebih tenang dan tidak mudah bingung. Sementara pendirian yang lemah menyebabkan kita mudah terombang ambing oleh keadaan yang selalu berubah-ubah. Seperti awan selalu berubah karena ditentukan arah angin. Bila kita melakukan sesuatu hanya karena untuk memuaskan orang lain berarti iman kita masih dipertanyakan.
Jadi setiap tindakan yang benar adalah tindakan yang dilandaskan kepada Alloh SWT semata bukan demi memuaskan orang lain. Jika hanya memuaskan orang lain tindakan hidup kita rapuh dan mudah terombang-ambing namun jika sebuah tindakan didasarkan karena Alloh SWT maka hidup kita kokoh dan istiqomah dalam perjuangan mencapai kesuksesan.
0 Response to "Berpendirian teguh"
Post a Comment