Melihat Ke Dalam Diri
Seorang Profesor sedang mengoreksi lembar tugas mahasiswanya. Rupanya Sang Profesor mengalami kesulitan, 'ah..tulisan ini terlalu kecil.' pikirnya. Lalu dipanggillah salahsatu mahasiswa.
'Selamat siang Prof, ada apa ya Prof?' tanya mahasiswa penuh keheranan sebab tidak biasanya Sang Profesor memanggil dirinya.
'Silahkan duduk..' Jawab Sang Profesor membolak-balik lembar jawaban, kemudian menyodorkan lembaran itu pada mahasiswanya.
'Tolong sampaikan kepada teman-teman anda untuk menulis ulang tugas dilembar jawaban ini sebab tulisannya terlalu kecil sehingga saya sulit membacanya,' Kata Profesor.
Mahasiswa itu rupanya mengerti letak permasalahannya, 'Maaf Prof..sepertinya bukan tulisannya yang kecil tetapi Profesor lupa tidak memakai kacamata,' Jawab Mahasiswa.
'O, benarkah?' tanya Sang Profesor. Kemudian mengambil kacamata yang tergeletak dimeja. 'Sekarang sudah cukup jelas terbaca, ya sudah, silahkan kembali ke tempat.' Mahasiswa itu keluar dari ruangan Sang Profesor dengen geleng-geleng kepala memaklumi apa yang sedang terjadi.
Terbayangkah kita berapa ongkos yang harus dikeluarkan bila seandainya Profesor tidak segera mengetahui dimana letak kesalahannya?
Seperti dalam peribahasa, Gajah dipelupuk mata tak kelihatan, sedangkan semut diseberang lautan terlihat. Sebuah gambaran bahwa pola pendidikan kita lebih kepada 'fakta' diluar diri. Kita jarang dididik untuk melihat diri kita sendiri. Padahal melihat ke dalam diri sendiri awal kita menemukan pencerahan.
----
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri. (QS. Ali Imran: 102).
'Selamat siang Prof, ada apa ya Prof?' tanya mahasiswa penuh keheranan sebab tidak biasanya Sang Profesor memanggil dirinya.
'Silahkan duduk..' Jawab Sang Profesor membolak-balik lembar jawaban, kemudian menyodorkan lembaran itu pada mahasiswanya.
'Tolong sampaikan kepada teman-teman anda untuk menulis ulang tugas dilembar jawaban ini sebab tulisannya terlalu kecil sehingga saya sulit membacanya,' Kata Profesor.
Mahasiswa itu rupanya mengerti letak permasalahannya, 'Maaf Prof..sepertinya bukan tulisannya yang kecil tetapi Profesor lupa tidak memakai kacamata,' Jawab Mahasiswa.
'O, benarkah?' tanya Sang Profesor. Kemudian mengambil kacamata yang tergeletak dimeja. 'Sekarang sudah cukup jelas terbaca, ya sudah, silahkan kembali ke tempat.' Mahasiswa itu keluar dari ruangan Sang Profesor dengen geleng-geleng kepala memaklumi apa yang sedang terjadi.
Terbayangkah kita berapa ongkos yang harus dikeluarkan bila seandainya Profesor tidak segera mengetahui dimana letak kesalahannya?
Seperti dalam peribahasa, Gajah dipelupuk mata tak kelihatan, sedangkan semut diseberang lautan terlihat. Sebuah gambaran bahwa pola pendidikan kita lebih kepada 'fakta' diluar diri. Kita jarang dididik untuk melihat diri kita sendiri. Padahal melihat ke dalam diri sendiri awal kita menemukan pencerahan.
----
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri. (QS. Ali Imran: 102).
0 Response to "Melihat Ke Dalam Diri"
Post a Comment