Refleksi Nan Fitri

Ditengah takbir berkumandang menyambut Hari Raya Idul Fitri. Terlihat wajah Hana yang penuh senyuman dan istri yang disibuk memasak ketupat serta opor ayam. Dipojok ruang. Saya merenung. Dalam refleksi nan fitri. 'Apa yang telah saya kerjakan dibulan suci ramadhan ini? lantas bagaimana rencana ke depan?

Hidup tentunya direncanakan namun bukanlah menjadwalkan kehidupan. Ada pepatah yang sering kita dengar, 'Manusia merencanakan, Alloh SWT yang menentukan. Rencana berarti mempersiapkan diri sedangkan menjadwalkan berarti sebuah keharusan. Kehidupan kita seringkali berkubang pada penderitaan manakala apa yang telah kita jadwalkan tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Kita menjadi panik dan tertekan karena kebiasaan menjadwalkan kehidupan kita sehari-hari. Tatkala pada seusia kita sekarang, kita merasa belum melakukan apa-apa dan menggunakan pembanding pada orang lain, mereka yang usianya lebih muda telah mencapai kesuksesan dititik tertinggi kariernya.

Kita hidup ditengah 'jadwal sosial' masyarakat, Pada usia 30 tahun ke atas bila belum menikah dianggap telat nikah. Pada usia 40 tahun harus sudah 'mapan.' Bila sudah menikah..ditanya oleh tetangga sebelah, 'kapan punya anak?' dan masih banyak 'deadline' yang harus dipenuhi. Bahkan ada pandangan ditengah masyarakat tentang 'Failure to launch.' artinya seorang pria dewasa yang masih tinggal bersama orang tuanya sudah waktunya keluar rumah. Bila sudah menikah waktunya punya rumah sendiri.

Apakah target dan jadwal kehidupan begitu sangat pentingnya sehingga kita melupakan kenyataan pada setiap episode kehidupan kita pribadi, kehidupan keluarga kita sungguh indahnya, unik dan berbeda-beda? Ada anak muda menargetkan pada usianya 30an tahun sudah menjadi sukses dan kaya agar bisa pensiun muda serta bisa menikmati hidup. Apakah anak muda ini merasa lebih baik daripada mereka yang menjalani hidup tanpa beban dan tidak mengejar kesuksesan materi? Namun sebaliknya berapa banyak diantara kita menjadwalkan hidupnya dan tidak tercapai semua agendanya kemudian tertekan dan kecewa.

Dalam kesendirian saya terdengar suara teriakan Hana, putri saya. 'Ayah..' suara itu indah. Menumbuhkan motivasi bagi hidup saya. Motivasi membuat kita bergerak, tetapi juga membuat hidup kita menjadi lebih hidup dengan bersyukur dalam setiap keadaan dan memaknai dari setiap episode dalam hidup kita.

Semua rencana yang kita buat merupakan panduan kita untuk melangkah ke depan. Namun bila semua rencana tidak sesuai harapan kita dan berantakan, ada satu hal yang selalu kita ingat, jalani hidup ini dan syukuri setiap episodenya. Itulah Refleksi nan Fitri yang saya temukan dihari ini.

---
Untuk Teman-teman semua, izinkan saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri. mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan, 'Allohumma 'ij`alna minal `a'idin waj`alna minal fa'izin', artinya, 'Ya Alloh setelah berpuasa ini, jadikanlah kami termasuk orang yang bisa kembali (ke fitrah kami) dan sukses.

0 Response to "Refleksi Nan Fitri"

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel